Berita Nasional

Mahfud MD Sebut Banyak PIhak yang Ingin Menutupi Kasus Irjen Ferdy Sambo, Judi dan Narkoba Disebut

Editor: Slamet Teguh
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Mahfud MD Sebut Banyak PIhak yang Ingin Menutupi Kasus Irjen Ferdy Sambo, Judi dan Narkoba Disebut

TRIBUNSUMSEL.COM - Kasus tewasnya Brigadir J kini masih terus menjadi perhatian publik.

Bahkan, sejumlah kasus lain sempat disebut usai Irjen Pol Ferdy Sambo ditetapkan sebagai tersangka.

Seperti diketahui, ternyata masih banyak pihak yang diduga berusaha menutupi kasus pembunuhan Brigadir J yang menyeret mantan Kadiv Propam Polri, Irjen Ferdy Sambo.

Menteri Koordinasi Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD bahkan mengatakan bahwa kasus pembunuhan Brigadir J ini sebenarnya diduga melibatkan banyak pihak.

Mahfud MD menyebut banyak pihak yang berusaha menutupi kasus pembunuhan Brigadir J ini.

Kata Mahfud MD, dia sengaja ikut menyoroti kasus ini, agar fakta yang terjadi bisa terungkap ke publik. 

“Saya dibilang terlalu ikut campur, tidak, saya hanya mencoba untuk menunjukkan yang benar,” tegas Mahfud.

Oleh sebab itu, Mahfud MD mendorong pihak terkait untuk melakukan beberapa cara agar kasus ini bisa selesai dengan sebenar-benarnya.

“Maka saya arahkan coba untuk autopsi ulang, ‘Polri autopsi ulang’, lalu Polri bilang tidak ada autopsi, nanti saja,” beber lelaki 65 tahun itu.

“Bukan kata Polri lah, kata penyidik dan pendukung Sambo yang di kepolisian,” ujarnya.

Menurut Mahfud, jika polisi kala itu tidak melakukan autopsi ulang terhadap jenazah Brigadir J, maka kepercayaan publik akan hilang.

“Jadi saya bilang, itu jika tidak di autopsi ulang, maka kepercayaan publik akan hilang, akhirnya autopsi ulang,” ujarnya.

Kemudian Deddy Corbuzier penasaran, apakah semua hal yang terjadi atas perintah Menko Polhukam?

Dengan tegas Mahfud menyangkal.

Menurutnya, ia hanya memberi dorongan sesuai dengan usulan publik yang dinilai masuk akal.

“Oh, tidak, saya hanya memberikan usulan yang juga diambil dari usulan masyarakat yang masuk akal,” jawabnya.

Mahfud MD sindir soal kasus judi dan narkoba

Mahfud juga mengatakan, banyak pihak yang berupaya menutupi kasus ini dengan berbagai cara. 

"Masih ada saja yang menutupi, ada yang bilang hasil autopsi tidak boleh dibuka, saya jawab, ‘siapa bilang’? Boleh saja dibuka itu ke publik, akhirnya dibuka,” terangnya melanjutkan cerita.

Deddy pun penasaran dengan nama –nama yang akan ikut terseret dalam kasus ini.

“Ini kalau dibuka, sejujurnya, nanti akan ketahuan lagi yang lain lagi, itu gimana?” tanya Deddy.

Mahfud menjawab, bahwa ada 31 nama yang bakal terseret, termasuk masalah judi dan narkoba. 

“Kalau di kasus ini terorganisir, ada 31 nama saja, jangan melebar kemana-mana,” paparnya.  

“Jangan melebar ke judi, narkoba dan lainnya. Kalau itu nanti ada lagi, banyak itu,” sambungnya sembari tertawa.

Ia juga menyebutkan jika dirinya sudah mengetahui fakta dari kasus ini, namun memang bukan kewenangannya untuk membongkar.

“Wah, kalau mas Deddy tahu yang lebih dalam, sensitif itu lebih parah lagi, makanya saya bicara yang udah diketahui publik saja,” terangnya.

Lebih lanjut, ia menyebutkan jika laporan pelecehan seksual yang dialami Putri Candrawathi sudah bisa dicabut.

“Sebenarnya sudah cukup jelas, pelakunya bukan Bharada E, dia hanya diperintahkan oleh beberapa orang yang saat itu ada di situ, kan berarti harusnya laporan pelecehan sudah tidak ada,” terangnya.  

“Mungkin laporan pelecehan akan di cabut, di SP 3, kan yang dituduh juga udah di tembak mati” sambungnya.

 “Laporan pemeriksaan itu yang mengerikan campur menjijikkan jugalah,” tandasnya.

Baca juga: Komjen Agus Terjunkan Tim ke Magelang, Cari Tahu Pemicu Ferdy Sambo Ingin BBunuh Brigadir J

Baca juga: Status Putri Candrawathi Segera Terjawab, Bakal Ada Dua Agenda Penting Soal Kasus Ferdy Sambo, Besok

Air Mata Palsu Ferdy Sambo berhasil tipu Kompolnas

Menteri Koordinasi Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD menyebut Irjen Ferdy Sambo sempat nangis-nangis bersandiwara setelah pembunuhan Brigadir J.

Adapun momen Irjen Ferdy Sambo nangis-nangis bersandiwara itu dilakukan sang jenderal di hadapan Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas).

Setelah pembunuhan Brigadir J, Irjen Ferdy Sambo sengaja mengundang Kompolnas ke kantornya di Mabes Polri, untuk melancarkan sandiwara pertama pembunuhan anak buahnya.

Saat itu, kata Mahfud MD, Irjen Ferdy Sambo memainkan 'jebakan psikologi', dengan harapan sandiwara nya bisa berjalan lancar. 

“Hari Senin Kompolnas diundang Ferdy Sambo ke kantornya. Hanya untuk apa? Hanya untuk nangis-nangis di depan Kompolnas,” kata Mahfud MD, ketika hadir di acara podcast Youtube Deddy Corbuzier, Jumat (12/8/2022).

Selain nangis-nangis di hadapan Kompolnas, Irjen Ferdy Sambo kemudian memulai narasi, bahwa pembunuhan Brigadir J ini dilatarbelakangi masalah dugaan pelecehan terhadap istrinya, Putri Candrawathi.

“Saya (Ferdy Sambo) teraniaya, kalau saya sendiri ada di situ, saya tembak habis dia, katanya gitu,” terang Mahfud MD menirukan ucapan Irjen Ferdy Sambo. 

Ketua Kompolnas Benny Mamoto, bantah tuduhan sekongkol, singgung tertipu tangisan Ferdy Sambo (kolase Kompas TV/Tribun)
Hubungi anggota DPR

Setelah bersandiwara di depan Kompolnas, Irjen Ferdy Sambo tak kehabisan akal.

Dia rupanya menghubungi pihak lain, untuk memuluskan skenario yang diduga sudah disusunnya setelah pembunuhan Brigadir J.

Adapun pihak yang dihubungi Sambo adalah anggota DPR RI.

Namun, anggota DPR RI yang dihubungi Sambo tidak merespon panggilan.

“Ada juga itu anggota DPR dia hubungi, namun pas ditelepon enggak diangkat,” terang Mahfud.

Artikel ini telah tayang di TribunPalu.com 

Berita Terkini