"Terus mau ngapain, pikiran doang, mau ngapain?" tanya Denny.
Diakui Prilly, keinginannya untuk mengakhiri hidup masih kalah besar dengan rasa takutnya.
Meski depresi, Prilly juga merasakan ketakutan yang amat besar soal kesakitan.
Kala itu yang ada dalam pikiran Prilly adalah takut merasakan sakit.
"Saya kan emang anaknya agak-anak sengklek ya."
"Saat itu mau bunuh diri tapi gini 'duh Ya Allah aku mau bunuh diri tapi takut sakit'," ungkap Prilly.
Bak film horor, Prilly sempat memikirkan beberapa cara untuk meregang nyawa.
Mulai dari menyayat nadi, hingga meminum cairan obat nyamuk.
Namun, semua pikiran buruk itu kandas karena Prilly takut.
"Mau nyayat tangan gue takut darah, mau minum obat nyamuk takut kalo ngga mati sakit tenggorokan," cerita Prilly.
"Jadi mikir dulu, ngapain ya yang nggak sakit," lanjut Prilly sambil tertawa.
"Ya lu waras berati," celetuk Denny.
Prilly menyebut jika saat ini dirinya sudah sembuh dari depresinya.
Baca juga: Rasa Takut Selalu Ada di Hati Kami, ISI Surat Terbuka Orangtua Bharada E untuk Presiden Jokowi
Sehingga momen tersebut bisa ia ceritakan kembali sambil tertawa.
Terlebih kala umurnya masih terlalu kecil.
"Ini sih karena aku udah sembuh, jadi cerita itu bisa ketawa ya."
"Cuma waktu itu memang aku depresi banget, empat hari nggak keluar kamar, nggak mau makan mamaku sampai nangis-nangis," tutup Prilly.
(*)
Baca berita lainnya di Google News