Berita Palembang

Cara Mengetahui dan Mengatasi Hewan yang Terdeteksi PMK, Kini Diyakini Sudah Masuk di Sumsel

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi - Cara Mengetahui dan Mengatasi Hewan yang Terdeteksi PMK, Kini Diyakini Sudah Masuk di Sumsel

TRIBUNSUMSEL. COM, PALEMBANG - Kementerian Pertanain (Kementan) melalui Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan mengungkapkan, penyebaran penyakit mulut dan kuku (PMK) saat ini tersebar di 16 provinsi di Indonesia.

Adapun ke 16 wilayah yang terjangkit penyakit mulut dan kuku di antaranya Aceh, Bangka Belitung, Banten, Yogyakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, Lampung, Nusa Tenggara Barat, Riau, Sumatera Barat, Sumatera Selatan, dan Sumatera Utara.

Menyikapinya hal tersebut, Pejabat otoritas veteriner kota Palembang, DR dr Jafrizal MM meyakini, jika suspect penyakit kuku dan mulut sudah masuk ke kota Palembang. 

Hanya saja diungkapkannya, mungkin peternak ataupun tempat penggemukan sapi, tidak mau memberitahukan hal tersebut kepada dinas dan instansi terkait. 

“Kalau saya bilang pasti ada. Tetapi, untuk memecahkan permasalah ataupun persoalan sudah pasti ada yang lebih berkompeten. Silahkan saja nanti ke dinas DKPP Kota Palembang,” katanya. 

Keyakinan adanya penyebaran suspect PKM sendiri, bukan tanpa alasan.

Mengingat sapi yang ada di kota Palembang, kebanyakan di import dari Lampung. 

Begitupula dari daerah lainnya, yakni NTT sudah ada yang terkena. Termasuk dari Sulawesi juga sudah kena. 

“Jadi kita akan sulit mengatakan bahwa Palembang bisa bebas. Mengingat banyak jalan masuk ke kota Palembang,” ujarnya. 

Diterangkannya, jika sudah ada yang terkena secepatnya untuk diisolasi, mengingat penyebarannya bisa melalui udara. Jarak atau radius penyebarannya sendiri bisa mencapai 10 km persegi. 

“Saran saya untuk peternak, harus menjaga kebersihan kandang. Menjaga kebersihan badan, menjaga lalulintas hewan. Saya sendiri datang kesini memastikan untuk tidak kekandang lain, yang kita tidak tahu apakah ada penularannya,” jelas Dr Jafrizal.  

Baca juga: Langkah Pemkab Empat Lawang Menghindari PMK pada Hewan Kurban, Berikut Ciri-ciri Hewan Terkena PMK

Baca juga: Kenali Gejala PMK Pada Sapi, Disbunak OKI Sosialisasi Cegah Penularan, 1 Ekor Sapi Terjangkit

Sehingga jangan sampai nantinya menjadi pembawa virus, serta menjadi penyebar.

Kalaupun ada yang sudah terjangkit, setidaknya sesegera mungkin dilakukan pencegahan sejarak 10 km. 

"Kalau ada yang sakit diisolasi dan jangan dicampur karena penyebarannya, cepat. Kedua, menjaga petugas-petugas penjaga serta pemelihara kandang sapi, dimana mereka harus didisinfeksi, yang paling mudah adalah pemutih yang bisa disemprot,” paparnya. 

Pihaknya sendiri, khawatir adanya angkutan dari luar yang masuk ke kandang.Jadi kalaupun ada angkutan dari luar harus segera di disemprot untuk meminimalisir dekontaminasi. Sehingga virus tidak menular ke tempat yang lain. 

Halaman
12

Berita Terkini