Produk kue yang dihasilkan komunitasnya dibagi menjadi dua jenis yaitu kue basah dan kue kering.
Untuk Kue basah ada dadar mawar, pisang coklat, dadar gulung, lumpur, pandanfla, puding, onde-onde, muffin, apem, terang bulan, pastel, risoles, pie susu, pie apel, pie susu keju, donat dan masih banyak lainnya.
Sementara, produk kue kering terdiri dari Almond Crispy, kacang, dan Cheese stick.
Untuk harga, Kampung Kue mematok di kisaran Rp 1.500 – Rp 4.500 untuk kue basah. Sementara kue kering mulai dari Rp 15.000 hingga Rp 70.000.
“Ada Kue-kue basah tetapi ada juga kue-kue kering yang dihasilkan di kampung kue, dan bisa menjadi oleh-oleh khas Surabaya misalnya almond crispy yang saya produksi itu sudah bisa dijual bisa menembus pasar Singapura melalui Bank Indonesia,” katanya.
Sebab kue kering itu sifatnya tahan lama dibanding kue basah, sehingga penjualannya bisa sampai keluar negeri, dan penjualannya hampir keseluruh wilayah Indonesia. Sepertike Jakarta, Kalimantan, Bogor, Batam, Mataram, dan Bali.
Tak hanya penjualan offline, komunitas Kampung Kue juga menjual berbagai produknya secara online, baik melalui media sosial seperti facebook, Instagram, dan WhatsApp.
Anggota komunitas juga sudah mengikuti kelas-kelas digital marketing.
Baca juga: Dorong UMKM Naik Kelas, BRI Berhasil Salurkan 32,34 % KUR Hingga April 2022
Baca juga: Inovatif Dorong Transformasi, Direktur Utama BRI Sunarso Dinobatkan Business Person of the Year
Bantuan CSR BRI
Mahpuduah mengatakan, hampir semua anggota komunitas Kampung Kuea dalah nasabah BRI.
Akhirnya begitu mantri BRI datang dan mereka tertarik dengan kegiatan Kampung Kue, hingga memutuskan menyalurkan bantuan berupa sarana dan prasarana padat ahun 2021.
“Seperti tenda, celemek, meja, baju, topi, dan pameran-pameran kita diajak BRI untuk mempromosikan produk Kampung Kue. Kami tidak dapat bantuan uang, tapi sarana dan prasarana dalam bentuk barang yang bisa kita manfaatkan,” ungkapnya.
Kata dia, pada 8 Februari 2022 kemarin Kampung Kue telah diresmikan oleh Wali Kota Surabaya sebagai Kampung Wisata Kuliner, dan edukasi.
Apa yang diberikan BRI sangat bermanfaat, karena meja dan tendanya bisa dipakai untuk berjualan.
Sementara, untuk bantuan bentuk uang lebih ke KUR.