Berita Sriwijaya FC

Sriwijaya FC Disebut Jangan Sampai Tenggelam Layaknya Kramayudha Tiga Berlian, Langkah Kedepan

Editor: Slamet Teguh
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sriwijaya FC Disebut Jangan Tenggelam Layaknya Kramayudha Tiga Berlian, Langkah Kedepan

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Kencangnya dorongan kelompok suporter dan insan sepakbola yang cinta agar klub Sriwijaya FC segera bergerak mempersiapkan tim untuk mengikuti kompetisi Liga 2 2022.

Bahkan ada yang mengkhawatirkan klub ini bakal mengulang sejarah Kramayudha Tiga Berlian yang tinggal sejarah. 

Menanggapi hal ini Pengamat Sepakbola DR H Syamsu Ramel MKes angkat bicara meminta agar jangan pesimis dan tetap optimis dalam rangka mempersiapkan tim ini. 

"Kenapa saya bilang begitu. Pertama kita punya nama besar. SFC ini pernah dapat double winner, pernah ikut piala Champions Asia, Piala AFC, dan lain sebagainya. Itu dasar kita bahwa SFC ini punya nama besar," ungkap Syamsu Ramel kepada Sripoku.com, Selasa (10/5/2022). 

Kemudian yang kedua kata Ramel, infrastruktur cukup besar di Sumsel.

Ada Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring, ada lapangan latihan, dan lain-lain sebagainya. Dan yang ketiga, Sumsel memiliki SDM yang cukup untuk mengelola sepakbola.

"Kalau masalah-masalah kecil seperti dana, itu saya kira orang Sumsel punya antusias terhadap SFC ini. Tinggal kita bagaimana kita mengemasnya ini agar mereka mau terjun. Dan di Sumsel ini kan banyak perusahaan-perusahaan besar. Ada PTBA, Pusri, Expan dan lain sebagainya," ujarnya. 

Menurut Ramel, klau ini dikemas secara baik, maka tidak keberatan perusahaan-perusahaan itu untuk turun ke SFC karena SFC ini kan termasuk liga 2 ini lig profesional bisa melibatkan sponsorship dan lain sebagainya. 

"Kalau saya tetap optimislah bahwa SFC tetap akan mempersiapkan dirinya dengan baik walaupun waktunya agak sedikit mepet sekarang ini. Tetapi masih punya peluang untuk itu. Waktunya Agustus atau September kompetisi dimulai," kata Ramel. 

Ia melihat masalah waktu, sekarang bulan Mei. Kalau September itu pertandingan dimulai kompetisi, Laskar Wong Kito masih ada waktu empat bulan. 

"Artinya apa yang kita bentuk sekarang dulu, satu yang jelas tim manajemen pelatih dulu. Karena kalau tidak ada pelatih, kita tidak bisa menentukan atlet mana yang kita pakai," katanya. 

Saat ini yang diperlukan agar tetapkan dulu pelatihnya. Setelah itu mencari pemain. Sehingga pelatih konsentrasi terhadap pemain yang dia pilih. Saya berharap pelatih itu yang bertanggungjawab terhadap SFC kedepan. Jangan diserahkan kepada tim. 

"Tim itu nantinya mendealkan, memutuskan ini diterima atau tidak. Tapi rekomendasinya tetap dari pelatih. Karena pelatih yang menentukan kita untuk masuk liga 1 lagi. Untuk itu tim pelatih untuk sesegera mungkin membentuk tim," terangnya. 

Terkait dengan persaingan klub tim liga 2 untuk berambisi bisa lolos naik kasta lolos ke Liga 1 dengan disokong modal para pengusaha tajir yang sudah menjadi tren, Syamsu Ramel juga mengomentarinya.

"Kalau kita sudah bicara industri olahraga memang benar bahwa semua dikemas sebagai bisnis sepakbola. Sekarang kita mencari orang tepat untuk mengelola agar dia jadi profesional betul," kata Ramel yang pernah menjabat Sekum Komda PSSI Sumsel. 

Halaman
12

Berita Terkini