Ia anak ke-6 dari 10 bersaudara pasangan Abdullah Mandjan dan Yus Chairani. Ayahnya mantan asisten wedana dan ibunya guru Sekolah Rakyat (SR).
Meskipun ayahnya adalah asisten wedana kala itu, Eddy Yusuf tidak serta merta merasakan enaknya menjadi anak pejabat. Sejak kecil, ia “dipaksa” hidup mandiri oleh ayahnya.
Ketika lulus SD, pada usia 13 tahun, ia disuruh ayahnya hidup sendirian di Palembang, sementara orangtuanya di Baturaja.
Tapi tempaan itu justru membuat Eddy Yusuf kecil jadi pribadi yang mandiri.
Baca juga: BREAKING NEWS: Mantan Wagub Sumsel Eddy Yusuf Meninggal Dunia di RSUD Baturaja
Ia meneruskan sekolah SMP dan SMA, sambil bekerja.
Uang kiriman orang tua tak disentuhnya sama sekali, melainkan ditabung.
Ia ingin membuktikan bisa eksis.
Ia tak pilih-pilih pekerjaan.
Apa saja dilakukan, asal mendatang kan uang halal.
Ia pernah menjadi tukang cuci motor,petugas keamanan pasar,tukang pakir semua nya dilakukan di luar jam sekolah.
Karena lingkunganya beragam Eddy Yusuf banyak teman pergaulannya luas.
Dalam setiap lingkungan yang di masukinya, Eddy selalu di pilih menjadi pemimpin oleh teman –temannya.
Ia tumbuh sebagai sosok yang menyukai tantangan dalam bekerja dan berkarya.
Karier
Pada tahun 1974, ketika masih duduk di bangku SMAN 3 Palembang, Eddy Yusuf mulai berpikir memasuki babak baru, Eddy Yusuf ingin sekolah sambil berkerja secara formal.