"Terus habis itu dia langsung jalan saja tanpa noleh-noleh lagi. Jadi dikejar sama kakak saya ujung-ujungnya mereka cekcok," ungkapnya.
Melihat ketegangan yang terjadi, Azazi mengaku awalnya dia hanya ingin menengahi.
Namun belakang malah dia yang naik pitam sebab korban terus mengelak saat disebut mengendari sepeda motor dalam kecepatan tinggi sehingga nyaris terjadi tabrakan.
"Di situ jadinya kami yang ribut. Makanya saya bilang ya sudah kamu minggir dulu. Terus kami lanjut ribut lagi (persis di depan SPBU TKP)," ucapnya.
Lantaran cekcok tak kunjung usai, Azazi lalu mengeluarkan senjata tajam yang sebelumnya memang sudah dia bawa.
Senjata itu lalu dia arahkan ke depan namun berhasil ditepis oleh korban.
Senjata itu justru mengenai lengan kiri Azazi hingga mengeluarkan darah.
"Awalnya saya tidak tahu itu kena ke tangan saya sendiri. Terus adik saya langsung meluk dari belakang, dia bilang sudah jangan ribut lagi ingat sama yang di rumah," ucapnya.
Namun bukannya mereda, emosi Azazi justru makin memuncak ketika menyadari lengannya mengeluarkan darah akibat tepisan oleh korban.
"Waktu saya tahu luka, saya langsung lepaskan pelukan adik saya. Terus langsung saja pak saya tikam dia di leher satu kali. Jadinya dia begitu," ujarnya.
Seketika, korban langsung tergeletak bersimbah darah.
Menyadari hal tersebut, Azazi bersama dua saudaranya bergegas pergi meninggalkan lokasi kejadian.
Dia mengatakan, sempat dikejar oleh beberapa rekan korban namun mereka berhasil melarikan diri.
"Setelah itu saya langsung pulang ke rumah," ucapnya.
Baca berita lainnya langsung dari google news.