TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Kapolda Sumsel, Irjen Pol Toni Harmanto angkat bicara soal kasus kejahatan begal sadis di Kabupaten OKI yang baru-baru ini menewaskan satu korban karena mengalami luka tembak.
Seperti diketahui, kasus kejahatan dengan senjata tajam maupun senjata api di wilayah Sumsel akhir-akhir cukup menonjol.
Atas hal ini muncul anggapan bahwa kesibukan polisi dalam pelaksanaan vaksinasi turut menjadi kesempatan bagi pelaku kejahatan dalam membaca peluang untuk beraksi.
Terkait anggapan tersebut, Jenderal bintang dua ini membantahnya.
"Tidak ada terpecah (konsentrasi). kita sudah membagi sesuai fungsinya. Mana yang bertugas di operasional lapangan, mana yang bertugas di pembinaan masyarakat," ujarnya, Kamis (27/1/2022).
Termasuk soal angka kejahatan di wilayah Sumsel, menurutnya mesti dilihat dari berbagai faktor untuk menyatakan jumlah tingkat kejahatan meningkat.
"Untuk melihat angka kejadian menonjol, kita mesti lihat berapa lama angka perbandingannya kemudian kejahatan mana saja yang naik. Harus ada evaluasi yang tepat baru bisa mengatakan ada peningkatan," ucapnya.
Terkait dengan pengamanan senjata api, mantan Kapolda Sumbar ini mengatakan, sedari awal sudah terus menggalakkan operasi senjata api dan bekerjasama dengan sejumlah pihak terkait.
"Diantaranya kita sudah berkoordinasi dengan jajaran TNI, Perbakin dan mereka-mereka yang punya korelasi dengan senjata api maupun amunisi. Karena bila Sumsel dikenal dengan adanya home industri senjata api, maka satu-satunya langkah yang bisa kita lakukan adalah dengan kegiatan operasi terhadap praktik itu," ucapnya.
Diberitakan sebelumnya, Peristiwa pembegalan yang terjadi di tugu perbatasan antara Desa Cahya Makmur dan Cahya Bumi, Kecamatan Lempuing, Kabupaten Ogan Komering Ilir, menyebabkan seorang pengendara motor, Budi Sadmoko (35), harus meregang nyawa karena ditembak, Selasa (25/1/2022).
Peristiwa kejahatan itu bukan kali pertama terjadi di wilayah hukum Kabupaten OKI. Sebab itu Wakil Bupati HM Djakfar Shodiq mengharapkan petugas kepolisian untuk segera mengamankan para pelaku tindak kejahatan tersebut.
"Harapannya mudah-mudahan pelaku dapat tertangkap sesegera mungkin," kata Djafar, Rabu (26/1) siang.
Menurutnya para pelaku itu bisa membaca situasi di lapangan karena belakangan sudah sepi kejadian-kejadian kejahatan seperti pembegalan ini.
"Dengan adanya percepatan vaksinasi hingga berhasil menyentuh target. Di situlah pelaku sempat membaca situasi dan kondisi," katanya.
"Nah makanya para personel vaksinasi tersebut sudah ditarik kembali untuk kembali ditugaskan ke daerah (Polsek) masing-masing. Insya Allah ke depannya makin aman khususnya di wilayah Kecamatan Lempuing," beber dia.
Baca juga: Warga OKI Perampok Kapal KM Mulya Jaya RC Ditangkap, Pernah Merampok Kapal HOOPLA Bendera Polandia
Demi terciptanya situasi aman dan kondusif, kata dia, daerah rawan wajib mendapatkan prioritas penambahan jumlah personel.
"Tentunya penambahan personel sesuai kebutuhan, itu pak Kapolres yang tahu persis dimana daerah yang benar-benar rawan. Nantinya akan ditata personelnya," sampainya.
"Insyaallah di bulan-bulan Februari nanti situasi sudah aman terkendali," tambahnya.