Laporan wartawan Tribunsumsel.com, Eko Hepronis
TRIBUNSUMSEL.COM, LUBUKLINGGAU - Kisah penggerebekan oknum polisi berselingkuh saat sedang satu atap bersama wanita lain menyerupai kisah film layangan putus yang tengah viral saat ini.
Kasus ini perselingkuhan ini terus berlanjut, Shelva (31 tahun) Istri oknum polisi Brigadir SJ akan melaporkan suaminya ke polisi.
Shelva akan melaporkan suaminya atas tuduhan penelantaran istri dan anak, karena Shelva dan dua anaknya ditinggal tidak dinafkahi suaminya selama dua tahun.
Senin (10/1/2022) siang Shelva mendatangi Unit Perlindungan perempuan dan anak (UPPA) Sat Reskrim Polres Lubuklinggau untuk berkonsultasi.
Usai berkonsultasi, Shelva mengatakan sejak tahun 2019 dia dan dua anaknya tidak pernah dinafkahi oleh suaminya.
Shelva menceritakan, suami Brigadir SJ menikahinya 2010 dengan sah dari PA Lubuklinggau.
Hasil pernikahan mereka saat ini sudah memiliki dua anak, satu perempuan dan satu laki-laki, kedua anaknya masih duduk di bangku sekolah dasar (SD).
Prahara rumah tangganya mulai mengalami keretakan pada Maret 2019, saat itu suaminya berbohong pergi dari
rumah, ketika itu alasannya mau berdinas.
Namun, secara tiba-tiba Sheva mendapat kabar suami berselingkuh dengan wanita bernama Dila, awal terbongkarnya perselingkuhan ini bermula saat Dila (selingkuhan) menelepon Shelva.
Ketika itu Dila mengaku pada Shelva bahwa Dila dan suaminya adalah adik kakak, Namun, saat itu Shelva curiga dan tidak percaya, karena Dila menelepon dengan nomor baru.
"Karena nomor adik dari suami saya itu saya simpan semua di dalam kontak HP, lalu tiba-tiba dimatikan oleh Dila," ungkap Shelva pada wartawan.
Setelah peristiwa itu malamnya Shelva mendapat teror dari suaminya dan Dila, dalam percakapan telpon keduanya menghina kalau Shelva merupakan seorang janda beranak dua.
"Saya dikatakan janda anak dua dan ngejar-ngejar Sevi (panggilan sehari-sehari suaminya) terus,”ujarnya.
Untuk memastikan kebenaran apakah benar adik suaminya atau bukan yang menerornya, mertua Shelva pun menelepon nomor tidak dikenal tersebut dengan mengatakan "kau bukan anakku" (kamu bukan anakku).
Mendengar telpon itu Dila langsung mematikannya, sejak saat itu nomornya tidak dikenal itu tidak aktif lagi.
Sejak saat itu pula Brigadir SJ tidak pernah lagi pulang ke rumah.
Karena tidak ada kabar berita, Shelva pun pergi ke Polres Mura tempat suaminya bertugas kala itu.
Namun sang suaminya tidak bisa ditemui dengan dengan alasan sedang ada dinas luar.
Setelah beberapa hari Brigadir SJ secara tiba-tiba kembali pulang ke rumah, saat itu dia langsung mencuci motor, sedangkan Shelva yang curiga melihat video di HP suaminya.
Shelva pun sangat terkejut ketika melihat video suaminya lagi merayakan ulang tahun dengan selingkuhannya. Shelva pun meradang dan keributan besar pun terjadi.
Brigadir SJ pun langsung pergi lagi dari rumah.
“Sejak suami saya pergi selama itu juga tidak memberikan nafkah lahir dan batin kepada saya dan kedua anak saya," ujarnya.
Suaminya hanya ada memberikan uang kepada anaknya sebanyak satu kali saat hendak Lebaran Idul Fitri tahun 2019.
Saat itu Brigadir SJ memberikan uang Rp. 800 ribu untuk membeli pakaian lebaran
Sejak Shelva dan Brigadir SJ menikah tidak pernah terjadi keributan besar, sejak ketahuan itulah keributan besar pertama terjadi.
Namun perangai suaminya berselingkuh sudah terjadi sejak mereka setahun menikah.
Bahkan Shelva mengungkap suaminya berulangkali berselingkuh.
Shelva mengenang tahun 2011 saat dirinya mengandung anak pertama Shelva pernah curiga, namun saat dengan Dila, Shelva baru bisa membuktikannya.
"Saat keributan besar itu terjadi, atau sejak ditinggal saya belum menuntut apapun, karena masih memikirkan kedua anak saya, saya hanya sempat melakukan laporan Kapolres Mura," ungkapnya.
Saat itu dalam laporannya, Shelva hanya menuntut hak anak, dia sudah tidak tahan lagi dengan ulah suaminya, bahkan pintu maafnya pun sudah tertutup.
Baca juga: Oknum Polisi Digerebek Istri Sah Saat Bersama Wanita Selingkuhan, Ini Sanksi dari Polres Muratara
Dalam beberapa hari ini Shelva akan menuntut sidang perceraian di Pengadilan Agama (PA) Kota Lubuklinggau, keputusannya sudah final, agar suaminya jera dan sadar.
"Karena sejak awal lahir anaknya hingga saat ini perangai suami saya tidak berubah, suami saya masih saja berselingkuh," tambahnya.