TRIBUNSUMSEL.COM - Pelatih Timnas Sepakbola Indonesia, Shin Tae-yong ternyata sangat geregetan dengan budaya pemain Timnas yang satu ini.
Shin Tae-tong pun kini berusaha merubahnya.
Budaya tersebut adalah terlalu santai saat akan berkegiatan.
Satu di antara tahapan proses untuk bisa membawa sayap Garuda mengepak lagi adalah pada pagelaran Piala AFF 2021 lalu.
Shin Tae-yong berhasil membawa Evan Dimas dkk meraih prestasi sebagai runner-up di akhir turnamen wilayah ASEAN ini.
Dalam wawancara dengan Myeongjangdeul dan diterjemahkan oleh YouTube BAL, Shin menjelaskan sejumlah kondisi Timnas Indonesia.
Satu di antaranya ialah kekurangan yang dimiliki Timnas Indonesia adalah "budaya" terlalu santai.
Shin Tae-yong mengatakan salah satu perbedaan terbesar antara pemain Indonesia dengan Korea Selatan adalah masalah disiplin.
"Masuk ke stadion, mereka tidak langsung cepat-cepat. Kalau kita (di Korea) pasti sudah disuruh cepat-cepat."
"Kalau mereka, keluar dari stadion ke lapangan, terus kembali lagi makan waktu sekitar 10 menit," ujar Shin Tae-yong.
"Pelatih dan staf turun dari bus masuk ke lapangan dalam waktu 1-2 menit dan berdiri menunggu pemain datang. Tapi mereka masih duduk ngobrol seperti tidak berniat ke lapangan."
"Mereka terus saja mengobrol sambil mengikat tali sepatu," ucap Shin Tae-yong menambahkan.
Pola kehidupan para pemain Timnas Indonesia ini lah yang coba dirubah oleh Shin Tae-yong.
Pada kenyataannya, tak cuma masalah fisik pemain Timnas Indonesia yang kedodoran pada awal kedatangan Shin Tae-yong.
Namun juga bagaimana kebiasaan "nyantai" yang mengakar membuat juru taktik asal Korsel ini kurang sreg.