Nadia mengatakan, gejala yang dialami oleh pasien Omicron, sebagian besar kondisinya ringan dan tanpa gejala.
Gejala paling banyak adalah batuk sebanyak 49 persen dan pilek 27 persen.
"Mayoritas (penularan) masih didominasi pelaku perjalanan luar negeri."
"Dari hasil pemantauan, sebagian besar kondisinya ringan dan tanpa gejala."
"Gejala paling banyak adalah batuk (49 persen) dan pilek (27 persen)," kata dr Nadia dalam keterangannya, dilansir laman Kemenkes.
Dikutip dari bbc.com, bagi sebagian orang, gejala Omicron tampak lebih seperti pilek, dengan gejala umum yang dilaporkan termasuk sakit tenggorokan, pilek, dan sakit kepala.
Sementara itu, pada varian Covid sebelumnya cenderung menyebabkan hilangnya rasa atau bau, batuk, dan suhu tinggi - meskipun ini masih merupakan tiga gejala resmi.
Meski menyebar jauh lebih cepat dari varian sebelumnya yaitu Delta, pakar kesehatan mengatakan, Omicron lebih ringan dan kecil kemungkinannya membuat orang sakit atau membutuhkan perawatan di rumah sakit.
Hal ini karena perlindungan dari vaksin penguat (booster) dan dari infeksi sebelumnya.
Masih dari bbc.com, aplikasi studi Zoe Covid pernah meminta ratusan ribu orang untuk mencatat gejala.
Baca juga: Penjelasan Kemenkes Soal Isu Ashanty Positif Omicron : Dalam Proses Pemeriksaan
Baca juga: Benarkah Ashanty Terkena Omicron? Tim Satgas Beberkan Hasil Test Swab Istri Anang : Positif Covid-19
Sejauh ini, lima gejala teratas pada varian Omicron adalah:
- pilek
- sakit kepala
- kelelahan (baik ringan atau berat)
- bersin