Berita Palembang

Survei ISS Fisip UIN RF, Warga Palembang Puas Kinerja Harnojoyo, Sebut Sosok Ini Populer Cawako 2024

Penulis: Sri Hidayatun
Editor: Vanda Rosetiati
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Institute For Social Studies Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik (Fisip) Universitas Islam Negeri Raden Fatah Palembang merilis hasil survei penilaian kinerja Pemerintah Kota Palembang semasa covid-19 dan menakar peluang Pilkada Kota Palembang 2024, Jumat (10/12/2021).

TRIBUNSUMSEL.COM.PALEMBANG - Institute For Social Studies Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik (Fisip) Universitas Islam Negeri Raden Fatah Palembang merilis hasil survei penilaian kinerja Pemerintah Kota Palembang semasa covid-19 dan menakar peluang Pilkada Kota Palembang 2024, Jumat (10/12/2021).

Kegiatan rilis hasil survei digelar di Aula Tower Rafa UIN RF Palembang dihadiri Dekan Fisip Prof H Izomidin MA.

Ketua Tim ISS FISIP UIN Raden Fatah, Ahmad Muhaimin mengatakan rilis hasil survei ini melibatkan 384 sampel masyarakat di 18 kecamatan di Kota Palembang yang diwawancarai dengan tingkat human error 5 persen.

"Metode Survei yang digunakan adalah Multy Stage Random Sampling dengan menyasar semua populasi di Kota Palembang yang sudah berusia 17 tahun atau lebih, atau sudah menikah ketika survei dilakukan," ujar dia.

Dari hasil survei ini, menunjukkan mayoritas masyarakat Kota Palembang menilai puas dengan kinerja H Harnojoyo.

"Sebanyak 78,65 persen menilai puas dan sementara 17,97 persen yang menilai tidak puas," ujarnya.

Temuan hasil kinerja Pemerintah Kota Palembang semasa covid-19 yakni mayoritas masyarakat Kota Palembang menilai pelaksanaan Pemerintahan Kota Palembang selama covid-19 memiliki performa yang baik.

Sebanyak 81,51 persen menilai baik sedangkan 16,41 persen menilai pelaksanaan pemerintah buruk.

Untuk kinerja Wakil Walikota Palembang hasil survei menunjukkan mayoritas masyarakat Kota Palembang juga menilai puas dengan kinerjanya.

"Sebanyak 76,83 persen menilai puas sementara 16,9 persen yang menilai tidak puas," ungkap dia.

Masalah Prioritas

Namun, masalah yang harus dijadikan prioritas perhatian Pemerintah Kota Palembang adalah persoalan daya beli masyarakat terhadap sembako menurun.

Kemudian masalah penanganan covid-19, disusul kurang dan sulitnya lapangan pekerjaan. Begitu juga dengan masalah banjir dan kemacetan yang sampai saat ini belum bisa diselesaikan.

"Dan terkait temuan Pilkada Kota Palembang 2024 angka pengetahuan masyarakat Kota Palembang seputar Pilkada Kota Palembang baru 57,03 persen," ujar dia.

Namun, lanjut dia hal ini tentu masih dianggap wajar karena pelaksanaannya masih cukup lama.

"Tapi kalau kita menyoroti elektabilitas Parpol di Kota Palembang, PDI-P menempati posisi tertinggi
sebagai parpol yang layak dipilih pada 2024 mendatang yakni mendapatkan dukungan sebanyak 21,09 persen," ujar dia.

Lalu, di posisi kedua yakni Demokrat dengan memperoleh dukungan 13,54 persen. Selanjutnya PAN 8,59 persen Gerindra 8,07 persen, Golkar 7,81 persen PKS 4,95 persen , Nasdem 4,43 persen , PPP 2,08 persen. Selebihnya di bawah 1 persen. Sementara yang belum memberikan jawaban 26,30 persen.

Calon Walikota Palembang

Dari beberapa tokoh yang digadang-gadang akan mencalonkan diri sebagai Walikota dan Wakil Walikota Palembang baru ada dua nama yang memiliki Popularitas di atas 50 persen.

"Popularitas Fitrianti Agustinda menyentuh angka 64,06 persen dan disukai 50 persen, Sarimuda dikenal oleh 62,76 persen dan disukai 38,28 persen. Disusul nama Ratu Dewa dengan popularitas 38,80 persen dan disukai 21,35 persen," ungkap dia.

Kemudian Mularis Djahri dikenal oleh 26,82 persen dan disukai 12,76 persen. Nasrun Umar dikenal oleh 26,82 persen dan disukai oleh 15,36 persen.

Pada pertanyaan terbuka dan spontan terkait dengan pilihan responden terhadap calon Walikota yang pernah mereka dengar, sebanyak 28,39 persen responden menyebutkan akan memilih Fitrianti Agustinda, 19,01 persen akan memilih Sarimuda, 12,24 persen akan memilih Ratu Dewa dan 10,42 persen akan memilih Nasrun Umar (HNU).

Selebihnya ada nama Ahmad Zulinto, Abdul Rozak, Mularis, Hendri Zainudin, Akbar Alvaro dan Charma Afrianto masing-masing belum menyentuh angka 5 persen. Selanjutnya 19,27 persen tidak memberikan jawaban.

Pada simulasi elektabilitas tertutup, sebanyak 35,16 persen responden menyebutkan akan memilih Fitrianti Agustinda, 19,53 persen akan memilih Sarimuda, 14,48 persen akan memilih Ratu Dewa, 14,58 persen akan memilih Nasrun Umar (HNU), 5,47 persen akan memilih Ahmad Zulinto, 2, 86 persen akan memilih Mularis Djahri dan 1,56 persen akan memilih Akbar Alvaro. Selebihnya 5,99 persen belum menentukan pilihan.

"Dari responden yang menentukan pilihan mayoritas telah memiliki konsistensi yang cukup kuat hingga 2024 mendatang. Dari semua pemilih Fitrianti Agustinda yang berpotensi berubah hanya 32,84 persen dan 67,16 persen sudah mantap dengan pilihannya," ungkap dia.

Lanjut dia, pemilih Sarimuda 40 persen akan berubah dan 60 persen tidak akan berubah.

Pemilih Ratu Dewa 34,15 persen akan berubah dan 65,85 persen tidak akan berubah. Dan yang menarik 62,07 perse pemilih Nasrun Umar berpotensi berubah dan 37,93 persen tidak akan berubah.

Ia mengatakan faktor visi misi dan program yang ditawarkan kandidat tetap menjadi alasan paling dominan yang memengaruhi pilihan yakni 73,00 persen.

Selanjutnya adalah faktor pemberian imbalan 13,25 persen. Ajakan atau himbauan tokoh masyarakat setempat 6,50 persen. "Ini juga hasil sementara survei yang kita lakukan pada periode 27 hingga 30 November 2021 dalam rangka bagian dari Praktikum Perkuliahan Mata Kuliah Praktikum Survei Opini Publik dan difasilitasi oleh Institute For Social Studies Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UIN Raden Fatah Palembang," pungkas dia.

Baca juga: Survei CISA: Tren Partai Demokrat Makin Moncer, Elektabilitas AHY Posisi 2 Besar Capres 2024

Baca berita lainnya langsung dari google news

Berita Terkini