"Dia datang lagi, katanya sudah tak kuat harus ke mana lagi curhat," kata Alex.
"Lalu saya arahkan, akan saya bantu bersama istri yang juga lawyer mencari solusi minta keadilan, setelah itu pulang."
Satu pekan berselang, korban kembali menghubungi Alex via WhatsApp.
Namun, korban justru mengaku pada Alex bahwa ia akan segera mengakhiri hidup di rumahnya.
Tak tega membayangkan kondisi korban, Alex beserta istri kemudian mendatangi rumah NW.
"Terus dia WhatsApp saya, katanya pak saya sudah tidak kuat lagi saya mau bunuh diri, saya lihat fotonya pucat, saya gak tega bersama istri langsung ke rumahnya," ucapnya.
"Malah orang tuanya tidak tahu, lalu buka kamar kondisi korban sudah lemas dan diselamatkan di rumah sakit."
Tiga minggu berselang, korban mendatangi LBH Pertama dalam kondisi kurang sehat.
Saat itu korban menyerahkan barang bukti terkait paksaan aborsi.
Selain itu, korban juga meminta maaf karena telah merepotkan keluarga Alex.
"Belum sempat melapor karena bukti-bukti belum lengkap, baru kronologi saja, belum didukung bukti otentik."
"Namun, bidannya sudah siap jadi saksi kalau itu aborsi, tapi saya tidak tahu namanya," tandasnya.
Baca juga: Beri Bantahan, Ayah Bripda RB Sebut Anaknya Serius Mau Nikahi sang Mahasiswi: Orangtua NW juga Oke
Sempat Mengadu ke Komnas Perempuan
Di sisi lain, Komisioner Komisi Nasional (Komnas) Perempuan, Siti Aminah Tardi, menahan tangis menceritakan nasib tragis yang menimpa NW.
Tak cuma sekali, NW dua kali dihamili Bripda RB dan dua kali pula dipaksa melakukan aborsi.