TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Betha Anggraini (21), mahasiswi semester 3 Jurusan PG PAUD Universitas PGRI Palembang tewas dalam kecelakaan di Jalan Kolonel Sai Husin Kecamatan Sukarami Palembang, Sabtu (20/11/2021).
Korban mengalami kecelakaan ketika sedang dalam perjalanan menuju ke kampusnya.
Menurut keterangan salah seorang rekannya, tepat dihari kecelakaan ini terjadi, korban akan melakukan presentasi di kelas.
"Kami heran, kenapa Betha tidak datang ke kampus. Biasanya dia tidak pernah telat, apalagi dia ada persentase hari ini," kata seorang teman Betha saat ditemui di depan instalasi forensik RS Bhayangkara Mog Hasan Palembang.
Dalam kesehariannya, Betha dikenal sebagai pribadi yang cerdas dan ramah.
Diketahui, Betha sengaja mengambil kelas karyawan lantaran sudah mengajar di salah satu TK.
"Kami lupa nama TK tempat dia mengajar. Tapi kami ini memang mahasiswa kelas karyawan. Kuliahnya cuma Jumat-Sabtu," ungkapnya.
Itulah mengapa, peristiwa kecelakaan yang merenggut nyawa Betha begitu mengagetkan teman-teman kelasnya.
Kabar mengejutkan ini mereka ketahui setelah melihat postingan di sosial media.
"Ada teman kami yang lihat postingan kecelakaan itu di IG. Terus kami dikabari soal itu. Makanya kami langsung kesini," ucapnya.
Rasa terkejut juga turut dirasakan, Suparjo (49) paman Betha.
Suparjo sendiri bisa tahu kecelakaan ini setelah mendapat kabar dari kepolisian di Sekayu, Muba.
"Karena KTP Betha alamatnya di Sekayu. Mungkin polisi dari sini yang hubungi mereka. Terus kami dapat kabar dari mereka. Lalu saya cek dan benar itu keponakan saya," ungkapnya.
Diberitakan sebelumnya Seorang mahasiswi Universitas PGRI Palembang tewas dalam kecelakaan di Jalan Kolonel Sai Husin Kecamatan Sukarami Palembang, Sabtu (20/11/2021).
Korban bernama Betha Anggraini (21) sedang dalam perjalanan menuju ke kampusnya sebelum peristiwa kecelakaan ini terjadi.
Mengalami luka yang cukup parah di bagian kepala, jenazah korban selanjutnya dievakuasi ke Rumah Sakit Bhayangkara Moh Hasan Palembang.
Suparjo (49) paman korban mengatakan, keponakannya itu sempat pamit sebelum berangkat kuliah sekira pukul 08.00 WIB.
"Pamitnya seperti biasa. Tidak ada hal yang aneh-aneh atau pertanda apapun," ungkapnya.
Sejak lima tahun terakhir, korban ikut Suparjo dan keluarganya tinggal di Kota Palembang tepatnya di Jalan Sukajadi, Talang Kelapa.
Sedangkan ayah dan ibunya tinggal di Kecamatan Sungai Keruh Kabupaten Musi Banyuasin (Muba).
Saat ini korban sudah menginjak bangku kuliah semester 3 jurusan PG PAUD Universitas PGRI Palembang.
"Dia ini anak tunggal, orang tuanya di Muba. Tapi sejak SMA sudah ikut sama saya," kata Suparjo.
Sementara itu, dari pantauan di depan instalasi forensik Rumah Sakit Bhayangkara Moh Hasan Palembang, terlihat keluarga maupun rekan termasuk dosen-dosen korban mulai berdatangan sebagai tanda bentuk duka.
Nampak jelas rekan-rekan korban masih seakan tidak percaya dengan peristiwa kecelakaan ini.
Setelah ditangani oleh tim dokter, selanjutnya jenazah korban akan dibawa pulang ke kampung halamannya di Kabupaten Muba.
Baca juga: Menuju Rumah Sakit Tipe D, Inilah Fasilitas Pelayanan di RS Pratama Sukajadi Banyuasin
Baca berita lainnya langsung dari google news.