Berita Nasional

Tensi Politik DKI Jakarta Memanas, Zaki Iskandar Berpotensi Tantang Bima Arya dan Gibran di Pilgub

Editor: Slamet Teguh
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Gibran Rakabumin (kiri), Bima Arya (tengah) dan Ahmed Zaki Iskandar (kanan).

Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia itu menyebut Zaki Iskandar harus bekerja keras jika serius berkontestasi di Jakarta, terutama terkait popularitas.

"Zaki mesti kerja keras terutama meningkatkan popularitas dan elektabilitas ke warga DKI Jakarta. Sejauh ini belum banyak yang kenal Zaki," kata dia.

Baca juga: Golkar Tak Usung Anies Baswedan di Pilgub DKI Jakarta dan Pilpres 2024, Ada Nama Zaki dan Airlangga

Baca juga: Pernyataan Wagub DKI, Ahmad Riza Patria Dianggap Menutup Mata Usai Banjir di Jakarta Capai 2 Meter

Keputusan Rasional

Menurut Adi, pilihan Golkar menyongsong kontestasi politik ibu kota mendatang sangat rasional.

Bupati Tangerang dua periode sejak 2013 itu memiliki kelebihan secara politik.

Selain itu, Zaki Iskandar juga menjabat Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Golkar DKI Jakarta.

"Sangat-sangat rasional Zaki maju di Jakarta 2024. Pengalaman dua periode jadi Bupati kabupaten Tangerang dan posisinya sebagai ketua DPD Golkar tentu sangat strategis secara politik," kata Adi.

Kendati memiliki posisi yang strategis secara politik, belum tentu secara popularitas di mata warga Jakarta.

Ketua DPD Golkar DKI Jakarta Ahmed Zaki Iskandar mengunjungi warga korban banjir di berbagai wilayah ibu kota (Istimewa)
Menurut Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia itu, Golkar harus belajar dari masa lalu.

Pada 2012 silam, Golkar pernah mengusung Alex Noerdin untuk maju calon DKI 1 bersama wakilnya, Letjen Mar. (Purn.) Nono Sampono.

Namun calon non-Jakarta itu tidak banyak mendulan suara.

Menurutnya, Golkar harus menghitung benar perkara popularitas di mata warga Jakarta itu.

"Cuma perlu diuji ke publik apakah nama Zaki dikenal dan digandrungi warga Jakarta. Apapun judulnya Zaki bukan asli Jakarta yang bisa jadi batu sandungan elektoral."

"Dulu Golkar sempat bereksperimen usung kader non-Jakarta di Pilkada, Alex Noerdin, suaranya tak signifikan," kata Adi.

Dukungan Golkar

Halaman
123

Berita Terkini