Berita Nasional

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron Angkat Bicara Usai Diserang Novel Baswedan Soal Raker KPK

Editor: Slamet Teguh
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Nurul Ghufron memaafkan Novel Baswedan yang menyebut pimpinan KPK suka berbohong.

Novel sebelumnya menyebut salah satu kelebihan Firli Bahuri cs ialah suka berbohong.

Hal itu disampaikan Novel untuk menyinggung Nurul Ghufron yang mengatakan raker di luar kantor KPK bukan baru kali ini saja digelar.

Daat ini pimpinan KPK jilid V tengah melaksanakan raker di salah satu hotel bintang 5, yaitu Hotel Sheraton Mustika Yogyakarta.

"Salah satu kelebihan pimpinan KPK skrg adalah suka berbohong."

"Sebelumnya raker KPK paling di hotel bintang 3, Puncak, Bogor."

"Tidak pernah di hotel bintang 5, booking 1 rumah makan dan acara sepeda santai di jam kerja."

"Coba ditunjuk dengan jelas," cuit Novel di akun Twitter @nazaqistsha.

Baca juga: Pimpinan KPK Buka Suara Soal Tuduhan Suka Berbohong oleh Novel : Saya Maafkan, Jangan Diperpanjang

Baca juga: Raker di Hotel Mewah, Aktivis Ungkap Pemborosan Anggaran di KPK Sejak Firli Bahuri CS Jabat Pimpinan

Di kolom komentar di bawahnya, Novel juga mempertanyakan biaya perjalanan para pejabat KPK ke Yogyakarta untuk jumlah peserta sekitar 100 orang.

Meski terdapat maksud membantu menggerakkan sektor pariwisata yang terpukul karena pandemi Covid-19, Novel menilai upaya tersebut tidak bisa menggunakan uang negara.

"Kalau mau bantu gerakkan pariwisata, jangan pakai uang negara."

"Apalagi bermewah-mewahan."

"Semoga tidak banyak pejabat yang tidak peka dan tidak malu seperti ini," cuit Novel.

Nurul Ghufron sebelumnya mengatakan raker digelar di Yogya, salah satunya agar APBN bisa terdistribusi ke daerah.

"Kalau kemudian hanya kami belanjakan di Jakarta, maka daerah tidak akan mampu menyerap atau menggunakannya, sehingga kami laksanakan di Yogyakarta," jelas Ghufron saat ditemui di sela acara raker KPK di Yogyakarta, Kamis (28/10/2021).

Dia menyebut setidaknya ada tiga agenda utama raker di Yogyakarta, yakni rapat tinjauan kinerja, evaluasi proses alih status pegawai KPK menjadi ASN, dan penyusunan struktur baru setelah pegawai lembaga antirasuah itu beralih menjadi ASN.

Halaman
123

Berita Terkini