Bloch menjelaskan, dimensi ular titanoboa menunjukkan bahwa suhu di wilayah khatulistiwa dulunya jauh lebih tinggi.
Pasalnya, ukuran tubuh ular dan hewan berdarah dingin lainnya ditentukan oleh suhu di lingkungan tempat tinggal mereka.
“Jika melihat hewan berdarah dingin dan penyebarannya saat ini, yang besar berada di daerah tropis, tempat terpanas, dan akan ukurannya akan semakin kecil jika semakin jauh dari khatulistiwa,” ucapnya.
Berdasarkan ukuran tubuh ular titanoboa, tim ilmuwan mampu memperkirakan suhu tahunan rata-rata di khatulistiwa Amerika Selatan 60 juta tahun yang lalu, yakni 91 derajat fahrenheit.
Baca berita lainnya di Google News