Berita Selebriti

Ketua Komnas Perlindungan Anak Bereaksi Soal Saipul Jamil, Minta Predator Seksual Tak Muncul di TV

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ketua Komnas Perlindungan Anak Bereaksi Soal Saipul Jamil, Minta Predator Seksual Tak Muncul di TV

TRIBUNSUMSEL.COM - Ketua Komisi Nasional Perlindungan Anak, Arist Merdeka Sirait bersuara perihal kontroversi Saipul Jamil.

Arist Merdeka Sirait menuturkan bahwa kabar bahwa seorang mantan narapidana kejahatan seksual terhadap anak muncul di TV merupakan kabar yang sangat buruk.

Melansir dari instagram nenk_update, seharusnya pihak televisi juga tidak bersikap seolah menyambut Saipul Jamil bak pahlawan ketika resmi keluar dari penjara atas kasusnya.

Ia membandingkan bagaimana seorang koruptor saja dilarang, apalagi ini seorang pelaku kejahatan seksual yang memang seharusnya tidak di-ekspose.

"Nah itu dia, saya dapat kabar bahwa berinisial S seorang selebriti baru merayakan kebebasannya menunjukan kepada publik seolah-olah bahwa pelaku kejahatan seksual itu adalah pahlawan, ngga boleh itu

koruptor aja ngga ditayangkan, ini seperti pahlawan gitu loh, seperti menang dari olimpiade dirayakan dan dijemput, ini suatu berita yang sangat buruk,

karena pelaku kejahatan seksual ini adalah pelaku-pelaku kejahatan yang luar biasa yang tidak perlu di ekspose," terangnya.

Ramzi menuturkan kejadian saat pertama menjenguk Saipul Jamil di penjara (YouTube/TRANS TV Official)

Selain itu, Arist Merdeka Sirait pun mewakili Komnas Perlindungan Anak meminta pihak televisi untuk tidak memberikan kesempatan kepada predator kejahatan seksual muncul.

"Oleh karena itu dengan berita ini KOMNAS perlindungan anak sangat keberatan dan minta ke staf-staf televisi untuk tidak memberikan kesempatan kepada predator kejahatan seksual,

oh nggak bisa itu tidak bisa itu adalah itikad baik bagi bangsa Indonesia." pungkasnya,

Ketua Komnas Anak dan Perempuan Arist Merdeka Sirait kesal dengan Saipul Jamil

KPAI serukan masyarakat tak tonton tayangan yang munculkan Saipul Jamil

Komisioner Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Retno Listyarti, mengajak masyarakat untuk tidak menonton acara yang menayangkan pedangdut Saipul Jamil, baik di televisi maupun di YouTube.

"Saya mengimbau masyarakat untuk tidak mononton Saipul Jamil ketika tayang di TV maupun YouTube," ujar Retno saat dihubungi Kompas.com, Senin (6/9/2021).

Menonton Saipul Jamil, kata Retno, sama saja menolerasi pebuatannya sebagai pelaku pelecehan seksual terhadap anak. Hal ini tentunya dapat membuat Saipul Jamil merasa tidak bersalah atas apa yang telah diperbuatnya.

"Karena ketika kita menonton, itu sama artinya kita mentolerir pelaku kekerasan seksual terhadap anak. Pelaku juga jadi tidak punya rasa malu bahkan mungkin tak punya rasa bersalah," kata Retno.

Dalam kanal YouTubenya yang sudah mendapat izin untuk dikutip, Retno juga mengimbau agar media tidak memberikan ruang terhadap Saipul Jamil.

Media, menurut Retno, harus memiliki perspektif perlindungan anak.

"Saya mengimbau dunia pertelevisian, dunia hiburan, pemberitaan, untuk tidak memberikan ruang itu harusnya. Media juga harus memiliki perspektif perlindungan anak, di mana tidak memberi ruang kepada pelaku pencabulan anak. Kalau diberitakan, ada penekanan di pemberitaannya bahwa rekam bersangkutan pernah melakukan pencabulan," katanya.

Dengan begitu, Retno menyebut Saipul Jamil tidak akan laku di dunia hiburan. 

"Kita enggak usah nonton. Ketika dia misalnya muncul di TV, muncul di YouTube langsung saja ganti channel. YouTube-nya langsung putuskan. Kita boikot gitu ya. Artinya, diboikot oleh masyarakat. Maka, dia enggak laku di dunia hiburan. Enggak laku juga misalnya kalau tampil di YouTube juga," ucap Retno.

Retno pun mengingatkan masyarakat agar menjadi penonton yang cerdas, penonton yang benar-benar peduli terhadap perlindungan anak.

"Untuk masyarakat mari jadi penonton yang cerdas, mari jadi penonton yang peduli terhadap perlindungan anak," jelas Retno.

Artikel ini telah tayang di Kompas

Berita Terkini