Berita Muratara

IPB University Tagih Hutang Rp 1,9 Miliar ke Pemkab Muratara, Dana Mahasiswa Beasiswa Utusan Daerah

Penulis: Rahmat Aizullah
Editor: Vanda Rosetiati
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sejumlah mahasiswa menyambangi rumah dinas Bupati Musi Rawas Utara di Kelurahan Muara Rupit, Kecamatan Rupit, Selasa (3/8/2021). Pemkab Muratara ditagih hutang Rp 1,9 miliar oleh IPB University atas biaya mahasiswa beasiswa utusan daerah.

TRIBUNSUMSEL.COM, MURATARA - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Musi Rawas Utara terhutang kepada Institut Pertanian Bogor (IPB) University mencapai Rp 1,9 miliar.

Hutang tersebut merupakan semua biaya mahasiswa terkait program Beasiswa Utusan Daerah (BUD) dari Kabupaten Musi Rawas Utara di IPB University.

Pihak IPB University diketahui telah menagih tunggakan biaya dari program beasiswa itu sampai tiga kali namun belum juga dibayar oleh Pemda bersangkutan.

Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Musi Rawas Utara, Sukamto melalui Kabid Pembinaan Guru dan Tenaga Kependidikan, Barbara Desbi Sinta membenarkan soal belum dibayarnya beasiswa tersebut.

"Memang untuk mahasiswa BUD IPB Muratara belum dibayarkan beasiswanya dari mulai daftar," kata Barbara, baru bisa dikonfirmasi Selasa (3/8/2021) malam.

Dia menyatakan Pemkab Musi Rawas Utara terhutang dengan IPB University mencapai Rp 1,9 miliar.

Uang sebanyak itu adalah biaya mulai dari pendaftaran, ujian seleksi, seragam, uang masuk, hingga SPP semester I dan II.

Uang Rp 1,9 miliar tersebut tidak termasuk biaya makan dan tempat tinggal mahasiswa karena sejak pendaftaran sampai kuliah semester II dilakukan secara daring/online.

"Dari daftar sampai kuliah semester dua ini secara daring. Jadi biaya makan dan tempat tinggal mereka belum. Mereka masih makan dan tinggal dengan orangtuanya di rumah masing-masing," kata Barbara.

Dia menegaskan semua biaya terkait program beasiswa BUD IPB University tersebut sudah dianggarkan oleh Pemkab Musi Rawas Utara melalui Dinas Pendidikan.

"1,9 miliar itu belum dibayar karena dana tersebut masuk dalam SPH (Surat Perjanjian Hutang) tahun 2020," jelasnya.

Barbara menyebutkan mereka sudah meminta dibayarkan ke Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Kabupaten Musi Rawas Utara sampai tiga kali.

Mengingat sudah ada tagihan dari pihak IPB University sebanyak tiga kali pula.

"Kami sudah minta dibayarkan dengan naik nota dinas dari bupati yang lama sampai bupati yang baru ini sudah tiga kali karena IPB juga sudah nagih tiga kali," ungkapnya.

Barbara mengaku Rabu (4/8/2021) besok diminta menghadap Bupati Musi Rawas Utara Devi Suhartoni untuk mengadakan rapat penyelesaian masalah tersebut.

"Besok kami upayakan mohon kepada Pemda untuk tetap memprioritaskan pembayaran tagihan dari IPB Bogor tersebut," katanya.

Berita sebelumnya, sejumlah mahasiswa menyambangi rumah dinas Bupati Musi Rawas Utara di Kelurahan Muara Rupit, Kecamatan Rupit, Selasa (3/8/2021) siang.

Mereka adalah mahasiswa asal Kabupaten Musi Rawas Utara yang mendapat Beasiswa Utusan Daerah (BUD) di Institut Pertanian Bogor (IPB) University.

Mereka mengadu ke Bupati Devi Suhartoni tentang beasiswa mereka yang belum dibayar oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Musi Rawas Utara selama dua semester.

"Kami kuliah sudah dua semester, ini mau ke semester tiga tapi terkendala karena kata kampus dua semester kami yang kemarin belum dibayar," kata salah seorang mahasiswa.

Mereka menghadap Bupati Devi Suhartoni setelah menanyakan masalah tersebut kepada Dinas Pendidikan namun tak mendapat kejelasan.

"Kami (terancam) mau diputuskan dari kampus, kami bingung nasib kuliah kami. Makanya kami menghadap Pak Bupati mau minta kejelasan. Orangtua kami tidak sanggup kalau bayar," katanya.

Untuk diketahui pada tahun 2020, Pemkab Musi Rawas Utara bekerjasama dengan IPB University membuka jalur Beasiswa Utusan Daerah (BUD).

Saat itu ada kuota 30 orang lulusan SMA/MA/SMK untuk mendapat beasiswa di IPB University dengan biaya ditanggung pemerintah daerah.

Kini masih ada 25 mahasiswa asal Musi Rawas Utara yang mendapat beasiswa di IPB University dilaporkan menunggak biaya mencapai Rp 1,9 miliar.

Bupati Musi Rawas Utara, Devi Suhartoni ketika mendengar laporan sejumlah mahasiswa tersebut sontak terkejut.

Devi mengaku heran karena Pemkab Musi Rawas Utara saat itu berani menjamin beasiswa para mahasiswa di IPB University, namun ternyata belakangan tidak dibayarkan.

"Ini artinya terhutang kita sama IPB. Kita punya SPH (hutang) sama kontraktor dari kegiatan pembangunan tahun 2020 ada Rp 199 miliar, ditambah ini, aduh, kacau ini," kata Devi.

Dia merasa seolah ketiban masalah besar dari kepemimpinan sebelumnya, namun dia tetap berusaha keras memutar otak memikirkan bagaimana menyelesaikan setiap masalah yang ada.

Devi menegaskan bukan bermaksud menyalahkan kepemimpinan Musi Rawas Utara sebelumnya karena dirinya juga bagian dari pemerintahan sebagai wakil bupati.

"Sebenarnya kita tidak boleh menyalahkan pemerintah yang lalu, karena saya juga wakil bupati. Tapi pak bupati (Syarif Hidayat) waktu itu berjanji memberikan beasiswa, tapi beasiswanya tidak dibayar, kan malu kita," kata Devi.

Dia mengatakan keuangan daerah Pemkab Musi Rawas Utara saat ini sedang sulit akibat adanya pandemi virus Corona atau Covid-19.

Besok, Rabu (4/8/2021), Devi akan memanggil Kepala Dinas Pendidikan untuk mencari solusi dalam penyelesaian masalah belum dibayarnya beasiswa mahasiswa IPB University tersebut.

"Besok saya langsung mengadakan rapat dengan Kepala Dinas Pendidikan, bagaimana ceritanya ini. Yang jelas saya akan berusaha menyelesaikan masalah ini, nanti kami juga akan kontak pihak IPB, malu kita," ujarnya.

Baca juga: Kartu Vaksin Syarat Cari Kerja, Pengamat Kebijakan Publik Unsri Husni Tamrin: Rasanya Berlebihan

Ikuti Kami di Google Klik

Berita Terkini