TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG-Reskrim Polrestabes Palembang masih mengejar JI, ayah sambung yang diduga menganiaya balita berinisial D di Palembang.
D berusia 3 tahun, meninggal dunia setelah sempat mendapat perawatan itensif di rumah sakit, Sabtu (3/7/2021).
Ibunda dari balita D telah membuat laporan ke polisi atas kasus penganiayaan ini.
Hasil penyelidikan sementara, polisi mendapat keterangan baru bahwa ayah sambung D yang saat ini buron juga terlibat kasus lain.
Laporan atas kasus lain itu masuk ke Polsek Sungsang Kabupaten Banyuasin.
Kasat Reskrim Polrestabes Palembang, Kompol Tri Wahyudi, Minggu (4/7/2021) mengatakan, kekerasan terhadap balita D sering tidak diketahui oleh ibu korban.
“Kekerasan terhadap balita D ini sering terjadi tanpa sepengetahuan ibunya, tiba-tiba nangis. Dan puncaknya saat ini, akhirnya ibunya membuat laporan terkait kejadian ini,” beber Tri.
Dari keterangan SA (28 tahun), ibu kandung dari balita D, penganiayaan yang sering dilakukan oleh ayah sambung korban berupa pukulan yang menyebabkan bahunya bergeser, tangan yang lebam.
Baca juga: Balita Korban Penganiayaan di Palembang Meninggal Dunia, Gendang Telinga Pecah dan Infeksi Tetanus
“Informasi dari ibunya sampai saat ini belum menerangkan penganiayaan terhadap balita D ini dengan alat atau tidak,” jelas Tri.
“Dan menurut keterangan dari ibunya, penganiayaan ini sering terjadi di rumahnya yang ada di Jalur, Banyuasin,” kata Tri.
Pihaknya tetap mengupayakan untuk mengamankan ayah sambungnya yang berinisial JI.
“Mudah-mudahan bisa kami amankan dan bisa mempertanggungjawabkan apa yang sudah dia lakukan,” kata Tri.
Berita sebelumnya, Balita D meninggal dunia di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Palembang BARI setelah sempat menjalani perawatan intensif selama enam hari.
“Kami mendapatkan kabar dari RSUD Bari terkait balita D (3) telah meninggal dunia, dari informasi dokter spesialis anak di sana menerangkan bahwa ada infeksi tetanus, infeksi telinga sebelah kiri, gendang telinga yang pecah dan patah tulang di bahu yang sudah sembuh namun membuat kepala anak tersebut miring,” jelas Tri, Sabtu (3/7/2021).
Tri mengatakan setelah kabar tersebut, pihaknya langsung mengurus jenazah balita D, dibawa ke rumah keluarganya di daerah Gandus, Palembang.