Kang Emil pun mengingatkan par warganya bahwa penularan Varian Delta akan lebih cepat dari varian sebelumnya.
"Hadir di Karawang dan Kota Depok berdasarkan kajian genome sequencing Labkesda Jabar dan ITB."
"Sehingga menandakan penularan varian ini akan lebih cepat dari varian sebelumnya. Mudah-mudahan dengan berita ini kita tingkatkan kewaspadaan kita," tambahnya.
WHO Peringatkan Varian Delta sebagai Varian Terkuat
Diwartakan Tribunnews.com sebelumnya, Varian Delta yang pertama kali diidentifikasi di India berpotensi menjadi lebih mematikan daripada virus corona yang berasal dari Wuhan.
Varian Delta disebut lebih cepat menular dan membuat pasien menjadi sakit parah.
Hal ini diungkapkan Dr. Mike Ryan, Direktur Eksekutif Program Kedaruratan Kesehatan World Health Organization (WHO).
Menurutnya varian Delta menjadi varian paling dominan di seluruh dunia.
Varian Delta yang sangat menular adalah jenis virus corona tercepat dan terkuat yang pernah ada dan akan mengambil orang yang paling rentan, terutama di tempat-tempat dengan tingkat vaksinasi Covid-19 yang rendah.
“Varian Delta ini lebih cepat, lebih bugar daripada varian sebelumnya, dan oleh karena itu jika ada orang yang dibiarkan tanpa vaksinasi, mereka tetap berada pada risik tertinggi,” kata Ryan.
Bahkan WHO melabeli varian Delta sebagai varian yang menjadi perhatian bulan lalu.
Sebuah varian dapat diberi label sebagai 'perhatian' jika terbukti lebih menular, lebih mematikan, atau lebih resisten terhadap vaksin.
"Varian Delta sekarang menggantikan Alpha, varian yang sangat menular yang melanda Eropa dan kemudian AS awal tahun ini," ujar Dr. Paul Offit, Direktur Pusat Pendidikan Vaksin di Rumah Sakit Anak Philadelphia dikutip Tribunnews dari CNBC News, Kamis (24/6/2021).
(Tribunnews.com/Faryyanida Putwiliani/Faisal Mohay)