5. Dan kamu tidak pernah (pula) menjadi penyembah apa yang aku sembah.
لَكُمْ دِيْنُكُمْ وَلِيَ دِيْنِ
Lakum diinukum wa liya diin
6. Untukmu agamamu, dan untukku agamaku.
Tentang Surat Al Kafirun
Dikutip dari Tribunnews, Surat Al Kafirun menerangkan tentang Rasulullah SAW ketika menyebarkan agama Islam di Makkah mendapatkan perlawanan dari kaum Quraisy.
Bahkan, kaum Quraisy menawarkan Rasulullah SAW beragam kenikmatan duniawi.
Di antaranya adaalah harta berlimpah hingga istri yang diinginkan.
Kenikmatan tersebut, dapat dirasakan Rasulullah SAW dengan syarat harus menyembah berhala (sesembahan kaum Quraisy).
Namun, Rasulullah SAW menolak dan menentang penawaran tersebut.
Dengan tegas Rasulullah SAW menyatakan tidak akan pernah menyembah apa yang jadi sesembahan kaum Quraisy.
Baca artikel lain di topik Juz Amma