Penanganan Corona

Tampung Pasien Covid-19, Wisma Atlet Jakabaring Kembali Dibuka, IDI Palembang Sambut Positif

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Rumah sehat Covid-19 di komplek wisma atlet Jakabaring Sport City (JSC) Palembang kembali diaktifkan. Foto hanya pendukung.

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Kebijakan Pemprov Sumsel yang membuka kembali wisma atlet jakabaring sebagai tempat penampungan bagi pasien covid-19, disambut baik Ikatan Dokter Indonesia (IDI) wilayah Palembang.

Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Palembang, Dr dr Zulkhair Ali, SpPD mengatakan, kebijakan tersebut sudah lama ditunggu-tunggu.

"Kita sangat mendukung itu dan sangat ditunggu-tunggu. Karena biar bagaimanapun kita sangat membutuhkan tempat penampungan bagi pasien covid-19. Khususnya sebagai rumah isolasi isolasi bagi pasien tanpa gejala," ujarnya, Rabu (12/5/2021).

Zulkhair mengatakan, kondisi rumah tinggal masyarakat Indonesia termasuk di Palembang, pada umumnya tidak ideal untuk dijadikan tempat isolasi mandiri bagi pasien covid-19.

Sebab mayoritas orang-orang biasa menempati satu kamar dan diisi berdua atau bertiga.

Itulah mengapa kebutuhan akan wisma atlet sebagai tempat penampungan pasien covid-19 sangat dibutuhkan.

Meski, Zulkhair sendiri tak menampik bila kebijakan kembali dibukanya wisma atlet jakabaring terkesan terlambat.

Sebab kebijakan ini diambil setelah adanya peningkatan kasus covid-19 yang signifikan.

Ditambah lagi tingkat keterisian tempat tidur atau BOR (Bed Occupancy Rate) di Kota Palembang kini hampir menyentuh angka 70 persen.

"Kita menyadari memang untuk mengaktifkan kembali wisma atlet itu butuh biaya yang tidak sedikit. Tapi itu adalah konsekuensinya. Kalau kita lihat di beberapa wilayah malah ada hotel yang diberdayakan sebagai tempat isolasi mandiri," ujarnya.

"Tapi mungkin pemprov (Sumsel) banyak pertimbangan, salah satunya mungkin biaya. Tentunya ada pertimbangan-pertimbangan tertentu untuk membuka kembali wisma atlet," katanya menambahkan.

Terkait tingginya angka covid-19 yang terjadi, Zulkhair mengimbau kepada seluruh lapisan masyarakat untuk membuka kesadaran agar lebih bijak dalam menghadapi situasi saat ini.

"Kita dari IDI bersama dinas kesehatan hanya menyampaikan sesuatu yang seharusnya kita lakukan. Keputusan terakhir ada di tangan masyarakat maupun pemerintah. Tapi perlu diingat lagi bahwa covid-19 adalah musuh nyata kita bersama," ujarnya.

Baca juga: Pejabat Dilarang Open House, Kepala Dinas di Pemprov Sumsel Pilih Lebaran di Rumah Saja

Baca juga: H-1 Lebaran Idul Fitri 1442 H, Harga Ayam di Pasar Tradisional Tembus Rp 38 Ribu per Kilogram

Ikuti Kami di Google Klik

Berita Terkini