Corona B1617 dari India Masuk Sumsel

Prof Yuwono: Secara Teoritis Varian B 1617 asal India Jumlah Penularan Meningkat 70 Persen

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Profesor dari Universitas Sriwijaya sekaligus Ahli Mikrobiologi Prof. Dr. dr. Yuwono, M. Biomed menyampaikan tentang varian b 1617 yang sudah masuk ke Sumatera Selatan.

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG -Laboratorium Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Litbangkes), Kementerian Kesehatan telah menyampaikan bahwa, ada 8 kasus baru varian corona B1617 asal India di Republik Indonesia. 

Diketahui, 4 dari 8 kasus tersebut ditemukan di  Sumatera Selatan (Sumsel). 

Menanggapi hal tersebut menurut Ahli Mikrobiologi Prof. Dr. dr. Yuwono, M. Biomed, bahwa ia sudah bilang dari awal ketika ada varian B117, bahwa varian apapun sudah masuk di Indonesia.

"Jadi kalaupun di Palembang sekarang ada varian B1617 itu hal yang wajar. Namanya varian, cepat atau lambat akan menyebar karena mobilitas manusia," kata Prof Yuwono saat dikonfirmasi Tribun Sumsel, Minggu (9/5/2021).

Baca juga: BREAKING NEWS- Varian Corona B1617 dari India Masuk Sumsel, Pengambilan Spesimen Januari 2021

Lebih lanjut ia mengatakan, peningkatan kasus yang terjadi saat ini bisa jadi juga ada hubungannya dengan varian ini.

"Karena memang varian ini secara teoritis meningkatkan jumlah penularan hampir 70 persen dari sebelumnya," 

"Namun dari sisi keganasan tidak bertambah. Hanya saja memang berita-berita yang dikemas seperti B1617 ini kan dari India dan di India pada bergelimpangan seperti itu. Itu yang menyebabkan orang berpikir bahwa terjadi peningkatan keparahan, padahal tidak seperti itu," cetusnya.

Profesor Yuwono pun mencontohkan, kalau di Sumsel saat ini tingkat kematiannya 4,9 persen nggak turun-turun, tapi itu semua sudah dikonfirmasi karena ada hubungannya dengan komorbid. 

"Jadi polanya tetap sama seperti itu. Hanya masalah penyebaran yang berbeda yaitu lebih meningkatkan jumlah penularannya. Sejauh ini penyebaran itu meskipun ada peningkatan tapi tidak setinggi tahun lalu," ungkapnya.

Menurut Profesor Yuwono, Indonesia  berbeda dengan India. Jadi faktor perbedaannya yang paling mencolok yaitu di India relatif fasilitas kesehatannya memprihatinkan, oksigen saja kekurangan. 

"Sampai ada di rawat di masjid. Lalu negaranya miskin, banyak kelaparan dan lain-lain. Saya pernah kesana di India Selatan, saya lihat persis orang banyak bergrombol dan 24 jam banyak yang menjadi pengemis," ceritanya.

Baca juga: Corona B1617 Asal India Sudah Masuk ke Sumsel, Ahli Epidemiologi Tak Kaget

Sedangkan ketika ditanya apakah sudah dengar dari tim Satgas tentang B1617 ini sudah ada di Palembang, menurut Prof Yuwono ia belum mendengar. 

"Namum saya tidak heran, apalagi saya sebagai ilmuan karena varian itu suatu keniscayaan. Jadi varian apa saja bisa masuk kemana saja, baik di tempat kita. Terbukti bisa menginfeksi manusia," katanya.

Profesor Yuwono menyarankan, supaya masyarakat tetap tenang. Lalu tetap menerapkan protokol kesehatan (Prokes), utamanya jaga imunitas.

Orang pakai masker tapi nggak jaga imunitas juga percuma. Jaga imunitas itu cukup tidur, cukup makan, cukup gerak dan berpikir positif. 

"Untuk Prokes yang lainnya silakan saja. Intinya itu, karena penyakit virus hanya bisa dilawan dengan imunitas dan obat itu hanya tambahan," kata Prof Yuwono.

Berita Terkini