TRIBUNSUMSEL.COM, YOGYAKARTA-NA atau Nani Apriliani Nurjaman (25) alias Tika sengaja mengirimkan sate mengandung racun kepada pria berinisial T di Yogyakarta.
Ia mengirimkan sate mengandung racun sianida itu karena sakit hati ditinggal nikah.
Tetapi, sate bercampur racun itu salah sasaran. Malah dimakan oleh istri dan anak pengemudi ojek online di Bantul, Yogyakarta.
Naba Faiz Prasetya (8 tahun), seorang anak tukang ojek online di Bantul, Yogyakarta, meninggal setelah makan sate itu.
Sebelumnya, Naba sempat merasa ada pahit-pahit dan pedas setelah menyantap setengah sendok bumbu sate dan lontong.
Naba kemudian lari ke kulkas ngambil air minum.
Sang istri yang menganggap Naba kepedasan biasa, menghabiskan separuh lagi lontong dan bumbu sate itu.
Selang beberapa detik, keduanya kontraksi hebat dan dilarikan ke rumah sakit.
Baca juga: Mengenal Racun Potasium Sianida yang Menewaskan Anak Ojek Online di Bantul, Tidak Bewarna dan Pahit
Naba akhirnya meninggal dunia, sedangkan istrinya Titik Rini (33 tahun), sempat mendapatkan perawatan di rumah sakit.
Pengirim sate ayam mengandung racun bernama NA atau Nani Apriliani Nurjaman (25) alias Tika beralamat KTP Desa Buniwangi, Kecamatan Palasan, Majalengka, Jawa Barat, terancam hukuman mati.
Dir Reskrimmum Polda DIY Kombes Burkan Rudy Satriya mengatakan, motifnya sakit hati karena ternyata target yakni T menikah dengan orang lain.
Sempat beredar kabar jika taget kiriman, yakni T merupakan polisi.
Namun, Burkan tidak menjawab secara gamblang. "Pernah berhubungan dulu sebelum nikah. Target T sedang kita dalami. (Profesi target) Pegawai negeri," kata Burkan di Mapolres Bantul Senin (3/5/2021)
Menurut dia, rencana pembunuhan sudah direncanakan oleh NA alias Tika. Pemesanan racun sudah beberapa hari sebelumnya.
Pemesanan dilakukan melalui online e commerce atau e- Dagang. Racun yang ditaburkan yakni KCn atau kalium sianida.
Racun ini yang menyebabkan Naba Faiz Prasetya (10) warga Salakan, Bangunharjo, Sewon, Bantul, pada Minggu (25/4/2021).
Polisi menyita beberapa barang bukti di antaranya helm, sandal, uang tunai Rp 30.000, hingga dua sepeda motor.
Tersangka dijerat Pasal 340 KUHPl sub Pasal 80 ayat (3) Jo Pasal 76 C Undang-undang RI nomor 35 tahun 2014 tentang perubahan UU Nomor 23 tentang perlindungan anak. Dengan hukuman mati atau paling lama 20 tahun penjara.
Mengenal Racun Sianida
Terungkap racun yang dicampur dalam bumbu sate yang menewaskan anak pengemudi ojek online di Bantul, Yogyakarta adalah potasium sianida.
Jenis racun ini diketahui berdasarkan hasil Laboratorium Kesehatan dan Kalibrasi Dinas Kesehatan (Dinkes) DI Yogyakarta.
Racun itu dicampur ke bumbu sate dan lotong yang disantap Naba Faiz Prasetya (8 tahun).
Sebelumnya, Siswa Kelas IV SD ini sempat merasa ada pahit-pahit dan pedas setelah menyantap setengah sendok bumbu sate dan lontong.
Naba kemudian lari ke kulkas ngambil air minum. Sang ibunda yang menganggap Naba kepedasan biasa, menghabiskan separuh lagi lontong dan bumbu sate itu.
Selang beberapa detik, keduanya kontraksi hebat dan dilarikan ke rumah sakit.
Naba akhirnya meninggal dunia, sedangkan ibundanya Titik Rini (33 tahun), sempat mendapatkan perawatan di rumah sakit.
Ahli Forensik Universitas Gadjah Mada (UGM), dr Lipur Riyantiningtyas BS SH SpF mengungkapkan, potasium sianida adalah jenis racun yang banyak beredar bebas.
Biasanya, racun itu digunakan sebagai obat hama atau tikus.
“Sianida adalah senyawa kimia yang mengandung gugus C dan N, dengan atom atom C terikat 3 atom N,” katanya kepada Tribun Jogja, Sabtu (1/5/2021).
Menurut dia, jika sianida masuk ke dalam tubuh dalam jumlah besar, maka sianida itu akan mencegah sel menggunakan O2 atau oksigen.
Dari situ, sel-sel akan mati.
“Dalam jumlah yang kecil, sianida akan menimbulkan gejala mual, muntah, sakit kepala, pusing, gelisah, nafas sesak dan tubuh lemas,” paparnya.
Kemudian, jika sianida masuk ke dalam tubuh dengan jumlah besar, maka itu akan menyebabkan denyut nadi lambat dan hilang kesadaran.
“Korban juga bisa kejang, kerusakan paru, gagal napas yan akhirnya akan meninggal.
"Dosis letalnya 1,5mg/kg berat badan,” katanya lagi.
Masih berdasarkan keterangan dr Lipur, dosis letal merupakan dosis yang sudah diambang batas atas tubuh orang yang mengonsumsi.
Hitungannya, jika si anak memiliki berat badan 30 kg, maka dosis letalnya sekitar 45 gram.
“Si ibu yang juga menyantap sate, kemungkinan dia makan dengan porsi sedikit. Sehingga, ibu selamat,” tambah Lipur.
Menurut teori, sianida memiliki bau seperti kacang almond, tidak berwarna dan pahit.