Berita Palembang

Palembang Zona Merah Covid-19, Pemkot Tutup Kambang Iwak, BKB dan Taman Kelengkeng

Editor: Wawan Perdana
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Untuk menekan penularan Covid-19, Pemerintah Kota Palembang menutup Kambang Iwak Palembang, Minggu (2/5/2021)

"Iya setiap hari kita akan hunting atau berkeliling secaea mobile di fasiltas umum yang terjadinya keramaian," ujarnya.

Penutupan kawasan yang menjadi pusat keramaian di Kota Palembang tidak hanya dilakukan di kawasan Kambang Iwak Park.

Penutupan juga berlaku untuk kawasan Benteng Kuto Besak (BKB) dan Taman Kelengkeng Sukarami .

Kepala Satpol PP kota Palembang, GA Putra Jaya mengatakan sudah ada pemasangan banner yang melarang semua aktivitas termasuk pedagang kaki lima.

"Selain di KI, kita juga menutup kawasan BKB dan Taman Kelengkeng, yang selama ini banyak pedagang kaki lima dan warga yang ramai melakukan aktivitas disana," ujarnya.

Menurutnya, penutupan tersebut sudah berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 44 Tahun 2002 tentang Ketertiban umum dan ketentraman Masyarakat, dengan larangan aktivitas Pedagang Kaki Lima.

Selain itu, mengingat pengendalian Covid-19 masih terus dilakukan, karena Palembang yang masih berstatus zona merah.

Hal tersebut juga bentuk implementasi dari Peraturan Walikota Palembang Nomor 27 Tahun 2020 tentang larangan mengadakan kerumuman di tempat fasilitas umum selama pandemi Covid-19.

Untuk terus mengawasi lokasi penutupan, pihaknya akan terus melakukan pemantauan setiap hari, terutama pada jam-jam ramai saat pagi dan sore hari.

"Iya setiap hari kita akan hunting atau berkeliling secaea mobile di fasiltas umum yang terjadinya keramaian," ujarnya.

Salah satu pedagang di KI, Rika mengatakan pengumuman penutupan kawasan KI tersebut terkesan mendadak.

Hal ini karena ketika subuh, para petugas baru memasang banner, dan para pedagang yang sudah datang diminta untuk tutup.

Menurutnya, peraturan tersebut dinilai tidak adil, karena pasar, mall dan resto yang ramai tidak ada penutupan sama sekali.

Sedangkan para pedagang PKL sepertinya merugi karena stok barang yang tidak bisa dijual.

"Sakit hati kami, subuh mereka pasang pengumuman itu, barang yang kami stok jadi tidak bisa dijual, padahal pasar mall ramai sekali," ujarnya. (SP/ Maya)

Berita Terkini