"Setiap pulang suami selalu menanyakan kabar saya dan anak selama ditinggal, bercanda gurau," urainya.
Ia pun tak dapat menahan tangisnya saat mengingat sosok suaminya yang sangat perhatian dan penyayang.
Selama tidak berlayar, suaminya selalu memanfaatkan waktu maksimal dengan keluarga.
"Suami saat awal bekerja dulu sudah memberi tahu saya resiko kerjanya. Nunjukin video kapal selam Rusia yng hilang. Jadi mau nggak mau, siap nggak siap ya harus siap," tuturnya.
Berda mengungkapkan, mengenal suaminya sejak lulus SMA, kemudian mereka menikah setelah Berda menempuh dua semester kuliah.
"Sampai sekarang usia pernikahan kami sudah 13 tahun empat bulan. Dan sudah punya satu anak perempuan, usia 8 tahun," lanjutnya.
Dikatakan Berda, ia baru mengetahui kapal hilang kontak saat usai berbuka pada Rabu (21/4/2021), melalui grup ibu-ibu KRI Nanggala-402.
Karena menurutnya, saat berlayar memang tidak bisa dikontak sampai tiga atau empat hari setelah sandar.
"Ternyata hilang kontak kapalnya, dan saya lihat di google memang ada berita hilang kontaknya," katanya sambil kembali menangis.
Hingga saat ini, Berda mengaku msih menunggu kabar KRI Nanggala-402 melalui grup para istri, namun belum ada kabar apapun.
"Nunggu kabar resmi juga, mohon doanya supaya segera ada kabar,"pungkasnya.
Artikel ini telah tayang di Surya.co.id