Pemungutan Suara Ulang di PALI

1.380 Pemilih Wajib Bawa E-KTP untuk Mencoblos di PSU Pilkada PALI

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

PJ Bupati PALI, Rosidin Hasan didampingi Kapolres PALI, AKBP Rizal AT Dandim 0404 MPP, Letkol INF Erwin saat monitoring 4 TPS, Selasa (20/4/2021).

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG,--Perhelatan Pemungutan Suara Ulang (PSU) Pilkada Penukal Abab Lematang Ilir (PALI), di empat Tempat Pemungutan Suara (TPS) 21 April, akan menentukan nasib PALI kedepan, siapa yang akan memimpin untuk empat tahun kedepan.

Komisi Pemilihan Umum (KPU) provinsi Sumsel memastikan kesiapan pelaksanaan PSU sudah 100 persen dan tinggal dilaksanakan saja. "Secara prinsip sudah siap pelaksanaan PSU di PALi," kata ketua KPU Sumsel Amrah Muslimin, Selasa (20/4/2021).

Dijelaskan Amrah pihaknya sudah koordinasi dengan pihak keamanan, dan penyelenggara pemilu dibawah telah mendirikan TPS sesuai titik yang disepakati.

"Jadi, insya Allah nanti PSU bisa berjalan kondusif dan kita optimis berjalan lancar dan damai," bebernya, jika waktu pencoblosan sama saat 9 Desember lalu.

Diungkapkan Amrah, KPU berharap nantinya masyarakat tetap antusias untuk menggunakan hak pilihnya nanti, meski melakukan pengulangan pencoblosan dan pemilih yang ada jumlahnya hanya 1.500an pemilih.

"Mudah- mudahan masyarakat yang terdaftar sebagai pemilih, bisa menghadiri untuk menggunakan hak pilihnya," tuturnya, seraya KPU telah menyiapkan undangan dan surat suara sesuai pemilih yang terdaftar dalam DPTb, terdaftar di DPT, di DPT TPS PSU dan DPT yang tidak PSU.

Ditambahkan mantan ketua KPU Ogan Ilir (OI) ini, nantinya pemilih yang menggunakan hak pilihnya di TPS harus menunjukkan pengenal diri berupa eKTP, hal ini untuk memininalisir warga yang tidak memiliki hak pilih namun bisa memilih.

Baca juga: Jelang PSU Pilkada PALI, Ada Puluhan Surat Undangan Belum Diterima, Petugas Cari Pemilih ke Kebun

"Jadi pengenal diri itu, sebagai salah suatu element untuk kroscek data pemilih, dari fomulir C6 atau undangan dengan eKTP untui menghindari kesalahan. Selama ini mungkin ada yang menyepelekan, seperti nama Abdul padahal nama Abdul banyak. Jadi kita himbau kepada jajaran untuk melakukan kroscek data pemilih yang ada," tandasnya.

Dilanjutkan Amrah, pihaknya juga menghimbau kepada pasangan calon maupun timnya, untuk sama- sama menjaga kondusifitas pelaksanaan PSU di Pilkada PALI.

"Yang jelas PSU merupakan tindaklanjut dari putusan MK atas pelaksanaan 9 Desember lalu, dan kita yakinkan penyelenggara mulai dari KPU, PPK, PPS, hingga KPPS akan solid menjaga integritasnya dan tegas," pungkasnya.

Dari hasil pencermatan pemilih di 4 TPS yang melaksanakan PSU oleh jajaran KPU, total jumlah DPT 1.549 pemilih, namun data sesuai 1.380, perubahan elemen data 104, ganda 2, alamat tidak sesuai/ pindah 34, meninggal 2, indikasi mencoblos di TPS yang tidak PSU 6, data tidak ditemukan 20, dan dibawah umur 1 pemilih.

Rinciannya, di Desa Tempira Kecamatan  Penukal Utara TPS 006 jumlah DPT 362 data sesuai 293, perubahan element data 22, ganda 1, alamat tidak sesuai atau pindah 19, meninggal 1, indikasi mencoblos di TPS yang tidak PSU 6, data tidak ditemukan 20, dan dibawah umur 0.

Desa Babat Kecamatan Penukal  TPS 008 jumlah DPT 343 data sesuai 304, perubahan element data 32, ganda 0, alamat tidak sesuai atau pindah 5, meninggal 1, indikasi mencoblos di TPS yang tidak PSU 0, data tidak ditemukan 0, dan dibawah umur 1.

Desa Air Itam Kecamatan Penukal  TPS 009 jumlah DPT 454 data sesuai 419, perubahan element data 28, ganda 0, alamat tidak sesuai atau pindah 7, meninggal 0, indikasi mencoblos di TPS yang tidak PSU 0, data tidak ditemukan 0, dan dibawah umur 0.

Terakhir, di Desa Air Itam Kecamatan Penukal TPS 010 jumlah DPT 390 data sesuai 364, perubahan element data 22, ganda 1, alamat tidak sesuai atau pindah 3, meninggal 0, indikasi mencoblos di TPS yang tidak PSU 0, data tidak ditemukan 0, dan dibawah umur 0.

Baca juga: H-1 Sapa Warga Sekitar TPS, Heri Amalindo Pantau Hasil PSU Pilkada PALI di Desa Air Itam

Sementara, Badan pengawas pemilu (Bawaslu) sendiri mengaku, akan semaksimal mungkin melakukan pengawasan dengan menurunkan sejumlah tim dengan turun gunung, mulai dari Bawaslu provinsi Sumsel hingga Bawaslu RI.

"Laporan dan temuan pelanggaran belum ada, dan kita harap tetap aman. Saat ini jita turunkan tim lengkap ke PALI, baik dari Bawasalu RI [12 orang] bagian pengawasan termasuk pempinan bawaslu Ahmad Badja, dan Bawaslu Sumsel [15]," cap anggota Bawaslu Sumsel A Junaidi.

Diungkapkan Junaidi, jajaran melakukan dari sisi pengawasan sudah maksimal, dan pastinya pengawasan agar dilakukan pencegahan sehingga minim terjadi pelanggaran saat dilaksanakannya PSU.

"Yang paling memungkinkan terjadi itu money politik, dimana ada dua hal polanya, mengajak untuk memilih atau mengajak untuk tidak memilih kandidat lawan. Itu bagian money politik juga dan kecenderungan dilakukan dilapangan," bebernya.

Ditambahkan Junaidi, dengan dimulainya pendirian Tempat Pemungutan Suara (TPS) saat ini, pihaknya ingin memastikan didirikan sesuai standar.

"Pendirian TPS sudah dilaksanakan dan kita ingin memastikan sesuai standar ukuran, letak, penerangannya termasuk akses untuk disibilitas, dan kita ingin pastikan SoP yang ada," tandasnya.

Baca juga: Kapolres PALI Kerahkan 500 Personil Amankan PSU Pilkada PALI Besok

Sekedar informasi PSU 4 TPS di Kabupaten PALI pada 21 April mendatang, dipastikan jadi pertaruhan akhir kedua paslon antara Devi Harianto- Darmadi (DH-DS)versus Heri Amalindo- Soemarjono (HERO)

Dalam perolehan suara kedua Pasangan Calon DH-DS dan HERO memiliki gap atau jarak sekitar 500an suara yang saat ini HERO unggul. Namun, di 4 TPS itu sendiri ada sekitar 1.500 warga yang terdaftar untuk memilih, namun dari hasil

Pencermatan pemilih oleh KPU terdapat penyusutan yang memenuhi syarat sekitar 1.380 pemilih.

Berita Terkini