Berita Muratara

Pengrajin Kolang-kaling Muratara Berbagi Tips Agar Empuk dan Tak Mudah Basi

Penulis: Rahmat Aizullah
Editor: Yohanes Tri Nugroho
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pengrajin kolang-kaling di Kelurahan Muara Rupit, Kecamatan Rupit, Kabupaten Muratara berbagi Tips Agar Empuk dan Tak Mudah Basi

Laporan Wartawan Tribunsumsel.com, Rahmat Aizullah 

TRIBUNSUMSEL.COM, MURATARA - Pengrajin kolang-kaling di Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara) meraup keuntungan pada momen Ramadan tahun ini.

Adalah Suhaina (50), pengrajin kolang-kaling musiman di ibukota Kelurahan Muara Rupit yang berjualan setiap bulan puasa. 

"Saya jualan setiap puasa saja, kalau hari-hari biasa tidak ada yang beli," kata Suhaina dibincangi Tribunsumsel.com di rumahnya, Selasa (13/4/2021).

Dia menjual kolang-kaling dengan harga Rp 15 ribu per kilogram.

Bila ada orang membeli dalam jumlah banyak diberi harga spesial Rp 12 ribu per kilogram. \

"Kalau orang beli banyak itu biasanya mau dijual lagi, ya kita kasih harga 12 ribu, dia mau untung juga," ujar Suhaina. 

Dalam sehari, kata dia, biasanya kolang-kaling yang berhasil terjual sebanyak 20 kilogram. 

Baca juga: Masjid Asy-Syuhada Lawang Agung Muratara Sambut Ramadan, Tempat Singgah Pelintas Jalinsum

Namun ada juga yang membeli dalam jumlah banyak hingga 70 kilogram untuk dijual kembali. 

"Saya selain jualan sendiri juga ada pedagang dari pasar ambil (kolang-kaling) sama saya," kata Suhaina. 

Dia menyebutkan kolang-kaling yang merupakan biji buah pohon aren ini dibelinya dari warga di beberapa desa. 

Suhaina membeli buah pohon aren dengan harga murah lalu diolahnya menjadi kolang-kaling untuk menu berbuka puasa.

"Cara pengolahannya mudah, pertama kita rebus dulu buah kolang-kalingnya sampai tiga jam, setelah itu dibelah, ambil isinya," kata dia. 

Meski terdengar mudah, lanjut Suhaina, namun mengolah buah kolang-kaling bisa mengakibatkan gatal-gatal.

Akan tetapi setelah buahnya direbus barulah bisa berkurang efek gatalnya.

Suhaina memberikan tips memasak kolang-kaling agar enak dan tidak mudah basi. 

Menurutnya, ada banyak cara memasak kolang-kaling supaya empuk, tidak asam atau kecut, dan tidak mudah basi.

Apalagi bila mau dibuat menjadi es buah, es teler, atau kolak untuk menu takjil, tentunya harus enak. 

Baca juga: Jadwal Imsak, Buka Puasa, dan Waktu Salat di Kabupaten Muratara Ramadan 1442 H/2021 M

Cara pertama cuci bersih daging buah kolang-kaling beberapa kali, lalu rendam dengan air beras selama kurang lebih 30 menit.

"Setelah itu bilas dengan air bersih, nah air beras ini bisa mengurangi lendir dan rasa asam buah kolang-kaling," kata Suhaina. 

Cara kedua rebus air secukupnya hingga mendidih lalu masukkan buah kolang-kaling yang sudah direndam dengan air beras.

"Tunggulah sampai kira-kira 15 menit, setelah itu diangkat, tiriskan, atau rebus kolang-kalingnya dari air dingin sampai mendidih," kata Suhaina. 

Dia menambahkan untuk mengawetkan kolang-kaling secara alami bisa ditambahkan gula pasir saat merebus kolang-kaling. 

Selain itu untuk menghilangkan rasa asam kolang-kaling, bisa ditambahkan daun jeruk atau kayu manis dalam air rebusan kolang-kaling.

"Dijamin enak dan empuk, tidak terasa asamnya, tidak mudah basi juga," kata Suhaina. 

Berita Terkini