Polisi Dapat Laporan Ada Tempat Pembuatan Senjata Api Ilegal di Muratara, Lokasi Berpindah-pindah

Penulis: Rahmat Aizullah
Editor: Prawira Maulana
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Polres Muratara mendapatkan puluhan pucuk senjata api rakitan (senpira) dari serahan masyarakat baru-baru ini.

TRIBUNSUMSEL.COM, MURATARA - Polisi mengendus ada tempat pembuatan senjata api ilegal rumahan di Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara).

Informasi tersebut didapati polisi dari laporan masyarakat dan kini sedang dilakukan penyelidikan.

"Ada, ada satu tempat yang saat ini sudah kami dapatkan laporannya dari masyarakat," kata Kepala Satreskrim Polres Muratara, AKP Dedi Rahmad, Senin (5/4/2021).

Dedi mengatakan, kesulitan yang dialaminya untuk mengungkap 'home industry' senjata api ilegal itu karena lokasinya berpindah-pindah.

Polisi akan terus berusaha mengungkap tempat pembuatan senjata api ilegal rumahan tersebut karena meresahkan masyarakat.

"Lokasinya berpindah-pindah, kesulitan kita di situ, tapi akan terus kita kejar, kita sangat butuh kerjasama dari masyarakat untuk bantu informasi," katanya.

Sebelumnya Kapolres Muratara, AKBP Eko Sumaryanto meminta masyarakat yang mengetahui ada aktivitas pembuatan senjata api ilegal agar segera melapor ke polisi.

Dia juga berharap masyarakat yang saat ini masih menyimpan senjata api tanpa izin untuk dapat menyerahkannya ke polisi.

"Baru-baru ini kami mendapat 24 pucuk senjata api rakitan (senpira) laras panjang dan laras pendek dari masyarakat," kata Eko Sumaryanto.

Eko memberikan apresiasi kepada masyarakat yang secara sukarela menyerahkan senpira kepada polisi.

Ini katanya membuktikan bahwa kerjasama Polri dan masyarakat semakin terjalin dengan baik khususnya di Kabupaten Muratara.

"Kita bangga, masyarakat Muratara sudah sadar hukum, mereka sudah tahu kalau menyimpan senjata api secara ilegal bisa berurusan dengan hukum," katanya.

Eko terus mengimbau warga yang masih menyimpan senpira secara ilegal agar segera menyerahkannya ke polisi.

Dia meyakini bahwa senpira terutama jenis kecepek masih beredar di masyarakat di Kabupaten Muratara.

Dia menyatakan, banyak warga masih menyimpan senpira dengan alasan untuk menjaga kebun.

Halaman
12

Berita Terkini