"Orang tua yang tidak setuju, anaknya bisa mengikuti pelajaran dari rumah," tambahnya.
Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Kota Solo, Herminingsih, mengatakan saat itu sejumlah guru itu tengah melakukan pembelajaran jarak jauh (PJJ).
"Saat sedang PJJ, maskernya tidak dipakai," katanya kepada TribunSolo.com, Rabu (31/3/2021).
Kedatangan Gibran dan Ganjar ke ruang guru, sambung Herminingsih, membuat orang-orang di situ kaget, termasuk yang tengah mengajar PJJ.
Karena ingin menyambut mereka, guru tersebut lupa memakai masker hingga akhirnya kena tegur.
"Ada tenaga pendidik yang ada di perpustakaan juga kena tegur," ucap Herminingsih.
Akibat kejadian itu, tenaga pendidik SMA Negeri 1 Kota Solo harus mengikuti sosilasi dan pembinaan dari Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah.
"Pengetatan dilakukan. Yang jelas harus hati-hati. Ini untuk kita dan untuk anak-anak," ujar dia.
"Ke manapun dan kapanpun kita pakai masker. Termasuk, saat PJJ. Saat itu disarankan pakai headset," tambahnya.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Wilayah VII Provinsi Jawa Tengah, Suyanta, mengatakan ada tiga guru SMA Negeri 1 yang disanksi.
Sebanyak dua orang tenaga pendidik di ruang guru dan seorang tenaga pendidik di perpustakaan sekolah tersebut.
"Guru yang tidak disiplin tidak boleh mengikuti program uji coba pembelajaran tatap muka," kata dia kepada TribunSolo.com, Rabu (31/3/2021).
Ya, mereka tidak diperkenankan ikut serta dalam simulasi pembelajaran tatap muka (PTM) SMA / SMK sederajat yang dimulai Senin (5/4/2021).
"Tidak boleh mengikuti PTM selama 2 minggu," ucap Suyanta.
Tiga guru tersebut hanya boleh melakukan pembelajaran jarak jauh (PJJ) selama menjalani sanksi.
Mereka tidak boleh menginjakkan kaki di lingkungan sekolah selama 2 pekan.
Adapun Suyanta mengatakan selama simulasi PTM, Satgas Pencegahan Covid-19 tingkat SMA juga diaktifkan.
Mereka akan mengawasi jalannya protokol kesehatan di lingkungan sekolah.
"Bila ada yang melanggar protokol kesehatan untuk segera meninggalkan sekolah," ujarnya.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews