Baca tanpa iklan
Sejauh ini, bukti dan saksi mengarah kepada Rendy, termasuk korban mengenali mobil dan pihak rental mobil mengakuinya.
Al tak menduga Rendy seceroboh ini dan tak biasanya.
Besok, Al akan menemui Rendy.
Secepatnya, Al mau membebaskan Rendy.
Di kamar, giliran Andin yang cemas, karena belum pulang jam 12 malam.
Andin menghubungi Al yang sedang berkendara.
Makin bingung Al untuk berkata apa.
Ternyata ada urusan lain.
Andin mau tahu Rendy menyerang Nino dan ada kaitannya dengan Al.
Al belum dapat menjelaskan kepada Andin karena belum cukup bukti.
Lebih baik Andin istirahat saja.
Sementara Andin ingin mendengarkan jawaban jujur dari Al, karena sekarang mulai percaya.
Bahkan memohon kepada Al agar jangan sampai Andin takut untuk mempercayai Al lagi.
Lalu di tahanan, Rendy cuma duduk terdiam.
Polisi menyampaikan ada kerabatnya yang datang ke sini dan mengaku atasannya.
Tapi polisi hanya membolehkan Rendy menerima kunjungan besok.
Rendy tahu itu Al, tapi mengapa sampai datang malam tadi.
Padahal Rendy tahu itu sudah jadi tanggung jawabnya pribadi.
Kiki jadi terpikir dengan Rendy sehingga tak dapat tidur.
Ketimbang kalut, Kiki mendoakan agar melindungi dan menjaga Rendy, serta melepaskan diri dari jeratan itu.
Al mendatangi rental mobil yang disewa Rendy tadi.
Terlihat sepi kantor itu.
Pemilik sedang lembur di kantor untuk menyelesai laporan sewa kantor.
Ternyata dia terpikir dengan Rendy dan ponselnya tidak datang.
Apalagi polisi curiga dengan mobil sewaan Rendy.
Dari situ, Al mau mendatangi pemilik, Adam, untuk meminta bantuan.
Andin sudah tidur memeluk guling dan mengelus bantal di sebelahnya.
Lalu terlihat pukul 5.00.
Pintu kamar diketuk.
Itu Reyna untuk salat Subuh dengan Al dan Andin.
Andin tak mau mengatakan Al belum pulang, tapi mengatakan Al ada urusan mendadak sejak pagi tadi.
Ketimbang Reyna terpikir dan kecewa.
Di Surabaya, seusai salat, hati Mayang terus terpikir Rendy.
Mayang mencoba menghubungi Rendy dan tidak aktif.
Makin was-was karena tak biasa ponsel Rendy padam begini.
Maka Mayang mau menghubungi Kiki yang dikenal Mayang sebagai Kimberly.
Sementara itu, Kiki sudah bangun tapi matanya berat sekali.
Kiki kurang tidur karena terpikir dengan Rendy.
Uya mau membuatkan kopi.
Uya berusaha memanasi Kiki untuk tidak memikirkan Rendy.
Mayang menghubungi Kiki yang cemas untuk tahu kabar Rendy.
Kiki takut karena mengira Mayang tahu Rendy ditahan.
Ternyata Mayang tahu Rendy ditangkap polisi.
Kecemasan Mayang makin terbukti dan ingin tahu.
Tapi diduga menyerang seseorang.
Mayang menangis cemas karena dapat tahu informasi itu dari Kiki.
Untuk itu, Mayang bergegas mencari tiket ke Jakarta untuk menjenguk Rendy.
Sementara Nino yang ada janji dengan polisi, akan mengetahui Rendy yang dimaksud itu asisten Al.
Andin dan Rosa menyarap.
Wajah Andin sedang kesal.
Reyna sudah ke depan bersama Mirna.
Rosa mengetahui Al belum pulang.
Muncul perasaan tak enak, karena rupanya Al menyembunyikan sesuatu.
Berharap tak jadi masalah besar seperti sebelumnya.
Andin ingin tahu kabar Al.
Kemudian Andin berusaha menghubungi Al, tapi tidak diangkat.
Rosa meminta tolong Andin untuk mengantar Reyna ke sekolah.
Rosa ingin bertanya kepada Al untuk mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi.
Bersambung ke segmen 4