TRIBUNSUMSEL.COM - Tim penyelidik dari WHO di China mengatakan virus corona mungkin bukan berasal dari Wuhan, Provinsi Hubei, China.
Dugaan ini secara langsung menyangkal prediksi bahwa pasar basah di Wuhan adalah awal mula sumber pandemi.
Karena hasil penyelidikan inilah membuat China meminta Amerika Serikat mengundang Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk menyelidiki asal usul virus corona di sana, Rabu (10/2/2021).
WHO mengatakan hingga kini asal usul virus corona masih misteri.
Munculnya teori baru ini sekaligus menandai selesainya tugas tim WHO dalam menelusuri asal mula Corona di China.
Kendati demikian, permusuhan antara Amerika Serikat dengan China masih terus berguliar.
Beberapa jam setelah tim WHO mengungkapkan temuan awalnya di Wuhan pada Selasa (9/2/2021), AS mengatakan ingin meneliti data yang diperoleh tim itu.
Diketahui, WHO menyimpulkan virus corona penyebab Covid-19 tidak berasal dari laboratorium atau pasar basah Wuhan.
Kemungkinan virus itu berawal dari kelelawar.
"Kami berharap pihak AS dapat, seperti China, menegakkan sikap terbuka dan transparan dan dapat mengundang pakar WHO ke AS untuk melakukan penelitian dan inspeksi penelusuran asal," kata juru bicara kementerian luar negeri China, Wang Wenbin, dikutip dari Reuters.
• Manusia Tertua Kedua di Dunia Sembuh dari Covid-19, Ingin Rayakan Ultah Ke-117
• Polisi Turun Tangan, Mulai Menyelidiki Kasus Helena Lim Divaksin Covid-19
• Picu Kemarahan, Penemuan WHO Terkait Asal Usul Virus Covid-19, Klaim China Jadi Penyebabnya
• Meski Hasil PCR atau Rapid Antigen Negatif Covid-19, Warga Dilarang Berpergian Bila Ada Gejala
Asal-usul pandemi Corona yang pertama kali muncul di Wuhan akhir 2019 silam disebut sangat dipolitisasi.
China menegaskan bahwa virus itu berasal dari luar perbatasannya.
Sekretaris pers Gedung Putih, Jen Psaki mengatakan pada Selasa bahwa pemerintahan Biden tidak terlibat dalam perencanaan dan pelaksanaan penyelidikan WHO.
AS, kata Psaki, ingun melakukan pemeriksaan independen atas temuan tim WHO.
"AS secara independen memeriksa data WHO? WHO yang harusnya memeriksa data AS," kata Hu Xijin, pemimpin redaksi Global Times, media resmi pemerintah China.
"Apakah kita semua salah dengar, atau apakah juru bicara ini benar-benar tidak tahu malu?" tambahnya.
Kepala tim WHO di Wuhan, Peter Ben Embarek mengatakan, penyelidikan tidak serta merta mengubah persepsi soal wabah Corona ini.
Meskipun bisa jadi virus corona penyebab Covid-19 masuk dari luar China sebelum muncul di Wuhan.
Embarek mengatakan, makanan beku juga memungkinkan menjadi sarana virus berpindah dan menular.
Dugaan ini mendukung teori dari Beijing yang menuduh makanan impor menyebabkan klaster Covid-19.
Kesimpulan WHO ini: "Sepenuhnya membantah teori konspirasi yang diajukan oleh beberapa anti-China, seperti mantan menteri luar negeri AS Mike Pompeo yang telah menuduh Institut Virologi Wuhan membocorkan virus," tulis Global Times.
Pompeo mengatakan, ada banyak bukti bahwa virus corona baru muncul dari laboratorium China.
Para pejabat China dalam beberapa bulan terakhir menegaskan bahwa virus itu bisa saja muncul di banyak wilayah di luar China.
Sempat mendominasi jumlah kasus Covid-19 di awal pandemi, China saat ini ada di posisi ke-83 di dunia.
Menurut laporan Worldometers pada Rabu (10/2/2021), China memiliki 14 kasus infeksi baru sehingga totalnya 89.734.
Ada 4.636 korban meninggal dan 84.129 yang berhasil sembuh.
Di sisi lain, Amerika Serikat memiliki 27 juta kasus Covid-19.
Jumlah kematiannya mencapai 479.772 dengan sekitar 17 juta orang telah sembuh.
Amerika duduk di posisi pertama kasus Covid-19 terbanyak di dunia.
(Tribunnews/Ika Nur Cahyani/Tiara Shelavie)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Terbukti Tak Berasal dari China, Beijing Balas Minta AS Undang WHO Selidiki Asal Mula Corona di Sana.