Ia berujar Disdagrin Lubuklinggau setiap hari melakukan pemantauan harga-harga di seluruh pasar di Lubuklinggau dan untuk mengupdate harga-harga.
"Hasilnya sampai sejauh ini tidak ada kenaikan yang signifikan, hampir rata-rata sama saja dengan sebelumnya," ujarnya.
Menurutnya kenaikan barang merupakan saat ini fluktuasi harga, seperti contohnya kebutuhan pokok utama beras, bila terus mengalami kenaikan berminggu-minggu maka Disdagrin akan melakukan intervensi pasar.
"Termasuk juga minyak bila goreng naik, pasti ada operasi pasar, sekarang kan disamping daya beli masyarakat menurun karena Covid-19 harga juga naik," ungkapnya.
Sementara di tempat lainnya seperti di Jawa contohnya, harga telur di Jawa hanya Rp. 20 ribu perkarpet, bahkan sampai dibuang-buang, Sedangkan di Lubuklinggau sekarang harga telur tembus Rp. 45 ribu.
"Kita di Linggau tidak pernah sampai sejauh ini, artinya apa ada harga komoditas itu turun dan malah ditempat lain justeru naik dua kali lipat," tambahnya. (Joy)