Baca tanpa iklan
Seharusnya Karen menggunakan versi Dea Mirella yang lebih cocok dengan suaranya.
Maia senada dengan komentar Ari Lasso mengatakan memang bukan malam terbaik Karen.
Saran Maia, Karen harus berhati-hati memilih lagu dan harus tahu karakter vokalnya.
Ambil kemampuan terbesar dan jangan ambil yang tidak terlalu menguasai.
Anang yang dianggap subjektif, memberikan gambaran lain dengan usaha yang benar, malah membahas gaun untuk menyemangati Karen.
"Cuma kamu tadi kelihatan tidak tulus, jujur aja, tak terlalu akrobat," lanjut Anang.
Anang menutup, kalau bernyanyi dengan hati, pasti lagu itu terselesaikan dengan baik.
"Wis dalah, may, may," jawab Anang saat ditanya Maia soal subjektivitas Anang.
Judika pun mendengarkan sampai menekan earphone-nya dan mengatakan lagunya enak, nafasnya sampai ke bridge, mulai bermain emosi saat bridge.
Sebenarnya lagu sudah dimulai dengan bagus, tapi memulai bridge hilang dan lupa pulang.
Harapan Judika, seharusnya Karen harus mampu pulang.
Anang justru luar biasa berdedikasi terhadap Karen.
Kata "dia punya kemampuan," jadi senjata Anang membela diri.
Kemiripan Karen dengan Ashanty makin membuat Anang dinilai juri lain subjektif.
"Udahlah, so, so," kata Anang.