Dugaan pertama, perawat tersebut mengalami kecelakaan lalu lintas, tapi dugaan ini sangat sangat lemah dan aneh. Hal ini lantaran tidak ditemukan luka lain pada tubuh korban, selain luka pada tangan yang putus.
Sepmor yang dikendarai korban juga tidak mengalami kerusakan berarti. Padahal, korban mengalami luka sangat serus, malahan lengan kanan sampai putus total. Selain itu, kondisi jalan di TKP bagus karena sudah beraspal sehingga kecil kemungkinan terjadi kecelakaan tunggal.
Dugaan kedua, korban mengalami penganiayaan dengan senjata tajam atau peristiwa pembacokan oleh pelaku yang belum diketahui.
Dugaan penganiayaan dengan senjata tajam ini bisa karena motif perampokan atau jambret, dan bisa juga motif yang lain dengan latarbelakang tertentu.
Dugaan penganiayaan motif perampokan atau jambret muncul, karena TKP merupakan daerah sepi sehingga dinilai rawan aksi jambret dengan sasaran para pengguna jalan.
Konon, lintasan tersebut sering dijadikan jalur pelarian pelaku jambret. Aksi jambret memang rawan terjadi di kawasan Jalan Raya, antara Desa Geulima Jaya sampai Desa Ujong Padang (kawasan rumah sakit), Kecamatan Susoh oleh pelaku yang menggunakan sepmor.
Aksi jambret dilaporkan sering terjadi pada malam hari di jalan raya kawasan itu, korbannya sering menimpa tenaga medis RSUTP Abdya. Sukses menjalankan aksinya, pelaku tancap gas dengan sepmor melalui Simpang Ujong Padang, Kecamatan Susoh.
Jalur ini menuju Desa Ie Mameh, selanjutnya tembus ke Desa Rumoeh Panyang dan Krueng Batee (Jalan Nasional), Kecamatan Kuala Batee. Lalu, pelaku menghilang.
Dugaan perawat tersebut korban pembacokan oleh pelaku jambret diperkuat bahwa luka pada lengan yang putus kondisinya sangat bersih (seperti terkena benda tajam). “Seperti sekali tebas saja putus,” kata salah seorang warga yang melihat kondisi tangan korban yang putus.
Namun, dugaan korban aksi jambret atau perampokan juga agak agak lemah. Sebab, barang-barang milik korban untuk sementara belum ada laporan yang hilang. Sepmor merek Honda Lexy yang dikendarai korban ditemukan tergeletak sebelah kiri jalan, sebuah tas kecil milik korban juga ditemukan di TKP.
Jika motif perampokan dengan target yang sudah jelas menunggu dalam semak sektar lokasi.
“Bisa saja, pelaku bersembunyi di semak-semak di TKP, namun setelah membacok lengan korban sampai putus dan korban terjatuh tak sadarkan diri. Pelaku gagal mengambil barang-barang milik korban lantaran ada pelintas lain yang lewat,” kata sebuah sumber berspekulasi.
Atau bisa jadi karena motif lain, sehingga setelah berhasil membacok korban yang menjadi sasaran, pelaku segera menghilang dalam semak-semak areal perkebunan sekitar lokasi kejadian.
Kapolres Abdya AKBP Muhammad Nasution SIK melalui Kasat Reskrim AKP Erjan Dasmi dihubungi Seraminews.com, Selasa sore menjelaskan, sedang mengumpulkan informasi untuk mengungkap penyebabkan peristiwa yang tergolong aneh tersebut.
Personil Sat Reskrim dan Sat Intelkam Polres setempat, termasuk anggota Polsek Susoh, terus mengumpulkan informasi untuk mengungkapkan penyebab dan motif dari peristiwa yang tergolong aneh tersebut. Namun, hingga Senin malam tadi, penyebabnya masih dibalut misteri.