“Bapak ibu, saya hanya ingin penjenengan tinggal di tempat yang lebih baik. Ayo pak, mau ya pak,” katanya.
Dari bantaran kali, Mensos Risma dan rombongan bergerak ke Balai Rehabilitasi Sosial Eks Gelandangan dan Pengemis “Pangudi Luhur” di Bekasi.
Sesuai dengan namanya, Balai “Pangudi Luhur” merupakan bentuk respon Kemensos terhadap permasalahan gelandangan dan pengemis.
Balai “Pangudi Luhur” menyelenggarakan rehabilitas sosial yang bersifat sementara (temporary shelter).
Di sini para “gepeng” mendapat layanan vokasi dalam jangka tertentu, dimana selanjutnya pemberdayaan dilakukan dengan bermitra dengan pemerintah daerah.
Sebelumnya usai dilantik sebagai Menteri Sosial, Risma menyatakan tidak akan mengubah gaya kepemimpinannya seperti saat menjabat Wali Kota Surabaya. Ia akan tetap blusukan untuk mlihat permasalahan dari dekat.
Cek Desa-desa
Menteri Sosial Tri Rismaharini (Risma) mulai berkantor di Jakarta, Senin (28/12/2020).
Risma memilih menggunakan jalur darat menuju Jakarta dengan alasan bisa sambil mengecek kondisi desa-desa yang butuh bantuan.
Risma diantaranya mampir ke Ponorogo, tepatnya di Desa Krebet, Kecamatan Jambon.
Risma bersama rombongan Kementerian Sosial di tempat ini menyerahkan bantuan kepada penyandang disabilitas berupa kursi roda, walker, dan kruk.
Kemudian bantuan alat pelindung diri (APD), alat peraga edukasi, sembako, alat peraga edukasi, peralatan belajar anak, sheltered workshop, layanan home care dan day care, dan sebagainya.
Risma juga khusus membawa bantuan sambel goreng tempe yang dibeli dari industri rumahan di kawaan Doly Surabaya yang sudah berganti rupa menjadi pemukiman warga.
Baca juga: Senin Mensos Risma Berkantor ke Jakarta, Pilih Jalan Darat Langsung Cek Desa Butuh Bantuan
Kepada para penyandang disabilitas yang mendapatkan program pemberdayaan dengan pemberian layanan vokasional, Risma berkomitmen untuk meningkatkan kemandirian para penyandang disabilitas intelektual.
“Mereka harus punya kemandirian dengan perlahan mengurangi ketergantungan kepada orang lain. Saya juga bawa bibit lele, nanti kita lihat progress-nya. Kalau ini bagus bisa diberdayakan untuk yang lain. Memang berat. Tapi harus dilakukan,” kata Risma, Minggu (27/12/2020).