REKAMAN Detik-detik Diduga Laskar FPI Ditembak Polisi Diputar Najwa Shihab, Ada yang Minta Tolong

Editor: Weni Wahyuny
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Mata Najwa putar rekaman detik-detik penembakan Laskar FPI

TRIBUNSUMSEL.COM - Fakta baru penembakan 6 Laskar Front Pembela Islam (FPI) dibongkar di Mata Najwa, Rabu (16/12/2020) semalam.

Diketahui semalam Najwa Shihab membahas soal isu saling serang polisi dan Laskar FPI yang mengawal Rizieq Shihab.

Secara eksklusif, Mata Najwa menayangkan rekaman isi percakapan terakhir Laskar FPI sebelum tewas ditembak.

Selain percakapan, di dalamnya terdengar suara tangisan pilu serta jeritan kesakitan parah.

Diketahui enam dari 10 Laskar FPI yang ada dalam rombong mobil itu ditembak mati polisi setelah disebut menyerang polisi dengan senjata tajam dan pistol.

Hal ini sedang bergulir dan diperiksa polisi.

Di sisi lain, pihak FPI membantah adanya perlawanan atau penyerangan pihak FPI terlebih dahulu.

Baca juga: Mahfud MD dan Ridwan Kamil Saling Balas di Twitter, Menko Polhukam Siap Tanggung Jawab : Siap Kang

Baca juga: Kalah Taruhan, Suami Serahkan Istri Sendiri untuk Layani Teman-teman, Diancam dengan Cairan Asam

Baca juga: CATAT, Ciri-ciri Kotak Amal yang Diduga Jadi Sumber Pendanaan Organisasi Teroris Jamaah Islamiyah

Enam Anggota FPI yang diduga berusaha menyerang polisi namun tewas ditembak mati Polisi. Jenazah enam anggota laskar khusus FPI itu kini berada di RS Kramat Jati (Istimewa)

Keterangan Polisi

Pihak Polda Metro Jaya menyebut, pihak FPI lah yang pertama melakukan penyerangan kepada pihak polisi.

Ada tiga kali tembakan ke arah polisi lalu anggota Laskar turun dan menyerang menggunakan senjata tajam.

Karena membela diri dan tidak menginginkan ada korban, polisi menembak enam Laskar FPI itu hingga tewas dan sisanya kabur.

Tak Pernah Bawa Senjata

Pihak FPI membantah tudingan kepemilikan senjata api dan senjata tajam yang disebut pihak polisi sebagai barang bukti.

Sekretaris Umum FPI Munarman menyebut pihak Laskar tidak pernah membawa senjata tajam saat mengawal.

Mereka hanya menggunakan seragam yang berbeda sebagai penanda tugas mereka dengan anggota FPI lainnya.

"Saya juga pernah dikawal "

Menurut dia, senjata yang ditunjukkan sebagai bukti bukanlah milik Laskar karena pihaknya tidak mampu membeli senjata semahal itu.

Tujuan Adanya Laskar FPI

Bermula dari banyak peristiwa ulama jadi korban kekerasan, pihak FPI akhirnya membentuk Laskar FPI ini.

Tugasnya mengawal Habib Rizieq Shihab saat berceramah.

Juga mengawal orang-orang penting saat ada pengajian atau agenda keagamaan lainnya.

Bukti Rekaman

Najwa Shihab dkk mendapatkan rekaman detik-detik kejadian penembakan tersebut dari pihak FPI.

Isi percakapan terdengar beberapa pria sedang berdiskusi dan berbicara dengan nada yang cukup tinggi.

Meminta seseorang diduga sopir saat itu kembali ke markas mereka.

Sembari terdengar suara teriakan dan tangisan pilu seseorang diduga orang yang tertembak oleh polisi.

"Sakit, sakit..." kata seseorang diikuti raungan dan tangisan.

"Astagfirullah," kata pria lainnya.

"Tolong pak!" teriak pria dengan suara berbeda pula.

Cek Video Lengkapnya di sini:

Penjelasan Munarman

Tribun-timur.com mengutip akun resmi Mata Najwa berikut serunya talkhsow Mata Najwa tadi malam.

Sengkarut informasi mencuat dengan seketika, sangat sulit dihindari ragam versi yang beraneka

Enam anggotanya tewas diberondong oleh polisi, buntut banyak kejadian yang terjadi berhari-hari

Peristiwa penembakan yang menewaskan 6 laskar FPI pengawal Rizieq Syihab pada Senin, 7 Desember 2020 lalu, hingga kini kejelasan kasusnya masih abu-abu.

Inkonsistensi pernyataan datang dari dua arah, keganjilan-keganjilan klaim menjadi hal yang lumrah

Masih sangat banyak pertanyaan yang belum tersingkap, siapakah yang sebenarnya harus bertanggungjawab? Inilah Mata Najwa, Silang Versi FPI- Polisi

Sudah sepekan lebih pasca-peristiwa penembakan yang menewaskan enam laskar FPI. Masih banyak tanda tanya yang hingga kini belum terpecahkan, dan masing-masing pihak punya versi kronologi

Tadi malam Mata Najwa membedahnya.

Hadir di studio Mata Najwa:

, Sekretaris Umum FPI - Munarman

Anggota DPR Fraksi PKS - Mardani Ali Sera

Komisioner Kompolnas - Albertus Wahyurudhanto

Politikus PDIP - Anton Charliyan.

Mata Najwa juga secara eksklusif mendapatkan penuturan salah satu anggota FPI yang berada dalam rombongan pengawalan pada peristiwa penembakan 7 Desember lalu.

“Malam itu lebih kurang ada 4 mobil yang mengawal keluarga HRS. Ada cucunya, ada anaknya, menantunya. Ada mobil kepala rombongan.Jadi ada 4 mobil laskar. Ada 24 orang total,” kata Sekretaris Umum FPI Munarman.

“Laskar itu tugasnya pengamanan di tiap acara-acara pengajian, dan pengawalan ustad-ustad FPI. Kita pernah punya fakta sejarah dari tahun 1963, banyak sekali kyai-kyai yang dibunuh, dipersekusi,” kata Sekretaris Umum FPI Munarman.

Laskar itu hanya penamaan saja, untuk membedakan dengan anggota FPI yang biasa. Mereka tidak pernah bawa senjata. Di kartu FPI juga disebutkan dilarang bawa senjata,” kata Sekretaris Umum FPI Munarman.

Munarman juga menceritakan ada insiden saat sebuah drone yang menguntit HRS dan rombongan.

"Sejak kepulangan HRS, beliau sudah disurveillance (dipantau dikuntit) yang memiliki sumber daya seperti itu kan sudah jela. Pihak yang menguntit HRS punya kemampuan 24 jam. Peralatannya saya kira cukup canggih." Munarman, Sekretaris Umum FPI.

"Tanggal 4 kita sedang berada di Ponpes dan di situ ada peristiwa ada drone di atas ponpes dan drone itu tempat turunnya di mana kemudian laskar mendatangi"tambahnya.

Sementara Mantan Kapolda Sulsel yang kini menjadi politisi PDIP Anton Charliyan banyak membantah argumen Munarman.

"Ada sebab akibat, ada rekam jejak FPI ini melakukan aksi kekerasan dan intoleran yang cukup disesalkan kadang-kadang agak menantang bahkan terkesan meremehkan negara." kata Anton Charliyan, Politikus PDIP ini.

Berikut kata-kata penutup dari Najwa Shihab untuk acara yang seru ini:

1. Kekerasan tidak pernah bisa menuntaskan persoalan, hanya memicu balas dendam yang menjelma lingkaran setan

2. Amat penting menjauhi retorika yang mengobarkan api, segenap pemimpin wajib menjaga lidahnya sendiri.

3. Negara memang wajib mencegah yang mungkar sedari hulu, ujaran kebencian dari kubu mana pun perlu diburu

4. Janganlah mendiamkan jubir kebencian merajalela, atau justru berkongsi saat punya agenda bersama.

5. Hukum semestinya tegak dengan adil tanpa pandang bulu, siapa pun yang melanggar tak boleh dibiarkan berlalu.

6. Kebenaran tidak pernah pergi ke mana-mana, niscaya menunggu yang berhasil menyingkap tabirnya.

7. Terlalu banyak misteri dalam penegakan hukum kita, jangan sampai keadilan makin terasa jauh dari semua

Simak videonya:

(tribun-timur.com/Mansur AM)

Sebagian Artikel ini telah tayang di tribun-timur.com dengan judul Mata Najwa Tadi Malam, Isi Percakapan Terakhir Laskar FPI Sebelum Tewas, Jeritan Pilu, Kata Polisi

Berita Terkini