"Disisi lain, kita dibutuhkan petani sehingga harus seimbang dari sisi ulu dan hilir. Insya Allah kita berikan yang terbaik, dan kita dapat pengakuan dari Proper 2020 dimana Pusri mendapatkan Proper hijau, atau sebagai industri yang cukup baik," tukasnya.
Ditempat yang sama, Manager Humas Pusri, Soerjo Hartono memastikan stok pupuk subsidi tersedia sesuai dengan alokasi yang ditetapkan pemerintah.
Untuk Wilayah Sumatera Selatan yang merupakan salah satu wilayah tanggung jawab Pusri, hingga 13 Desember 2020 realisasi penjualan Urea Subsidi yaitu sebesar 147.192,40 ton dengan total stok sebesar 12.724,35 ton.
Sementara untuk NPK Subsidi di Sumsel realisasinya hingga 13 Desember 2020 yaitu sebesar 80.738,60 ton dengan total stok yang tersedia yaitu 8.233,15 ton.
Ditambahkannya, selain pada musim tanam ini bertanggung jawab menyediakan pupuk bersubsidi, Pusri juga menyiapkan stok pupuk non subsidi dan produk inovasi Pusri, seperti pupuk NPK 15-15-15 dan NPK 16-16-16 untuk tanaman pangan, NPK 12-12-17-2 dan NPK 13-6-27-4 untuk komoditi sawit, serta pupuk special komoditi yaitu NPK Singkong dan NPK Kopi.
“Dengan tersedianya pupuk non subsidi ini, diharapkan dapat menjadi solusi bagi petani yang kebutuhan pupuknya tidak teralokasi dalam skema subsidi. Sehingga kebutuhan petani pada musim tanam ini bisa terpenuhi," tandasnya.
Dilanjutkan Soerjo, pihaknya memastikan semua kuota pupuk subsidi telah tersalurkan sesuai dengan kuota yang ditetapkan pemerintah, dan dimasa pandemi ini pihak selalu mengedepankan perilaku 3M (Memakai masker, Menjaga jarak dan Mencuci tangan dengan sabun).
“Meskipun masih menghadapi pandemi COVID-19, penyaluran pupuk tetap berjalan normal dengan tetap menerapkan protokol kesehatan COVID-19.”, tutup Soerjo