Baca tanpa iklan
mungkin masyarakat takut datang ke TPS, dan ini jadi tantangan kami untuk melakukan sosialisasi ke masyarakat agar tidak khawatir datang ke TPS," terangnya.
Ditambahkan Kelly, pihaknya tetap memberi rasa aman kepada pemilih nanti dengan telah menyiapkan langkah- langkah antisipasi, mulai besaran dan daya tampung TPS sudah diatur (lebih besar), kemudian ada tempat cuci tangan nanti dikasih sarung tangan dan jaga jarak.
"Jadi, selain mensoialisasikan kepada masyarakat untuk mencoblos datang ke TPS 9 Desember mendatang, kita juga mensosialisasikan protokol kesehatan (Prokes) ke masyarakat, dengan membiasakan prilaku 3M (Memakai masker, Menjaga jarak dan Mencuci tangan dengan sabun) kepada masyarakat. Mudah- mudahan masyarakat tidak merasa takut datang ke TPS dan mencoblos," ungkap Kelly.
Dilanjutkannya, jika melihat perkembangan berdasarkan hasil monitoring 3 bulan kebelakang, Kelly melihat meski ada Covid-19, masyarakat di daerah apalagi daerah yang jauh, mereka malahan tidak merasa ada pandemi Covid-19. Ini terlihat dari prilaku masyarakat, yang kadang tidak bermasker dan melakukan kegiatan seperti biasa.
"Kami yakin dengan sosialisasi yang dilakukan dan kegiatan lainnya untuk menarik perhatian masyarakat datang ke TPS, paling tidak 77,5 persen partisipasi masyarakat tercapai, dan kami optimis dengan menyelenggara pemilu seperti keadaan normal," pungkasnya.