TRIBUNSUMSEL.COM, JAKARTA - Mobil Ketua Umum Persaudaraan Alumni (PA) 212, Slamet Maarif jadi sasaran perusakan oleh orang tak dikenal di Jalan Gatot Kaca, Harjamukti, Cimanggis, Kota Depok pada hari Minggu (6/12/2020) dini hari kemarin.
Saat dikonfirmasi hal tersebut, Kapolsek Cimanggis, AKP Agus Choeron, mengatakan, pihaknya telah meminta Slamet membuat Laporan Polisi (LP).
Namun demikian, hingga kini Slamet belum juga membuat LP tersebut.
“Kita bikin LP temuan jadinya walaupun kan harusnya beliaunya bikin LP, harusnya. Tapi beliau alasannya karena kesibukan,” jelas Agus pada wartawan, Senin (7/12/2020).
Agus berujar, garasi mobil dengan rumah Slamet Maarif memang berjarak cukup jauh, sekira 10 hingga 15 meter.
Baca juga: FPI Buka Suara Soal Dugaan Penembakan Pengikut Rizieq Shihab di Jalan Tol Jakarta - Cikampek
“Jadi saya dikasih tahu oleh yang bersangkutan telah terjadi perusakan terhadap mobilnya yang memang kan itu garasinya jauh dengan rumah tinggalnya, sekitar 10 hingga 15 meter. Kalau ceritanya beliau, beliau tahu pagi sekitar pukul 09.00 WIB,” bebernya.
Berdasarkan rekaman kamera pengawas, Agus menerangkan bahwa terduga pelaku berjumlah tiga hingga empat orang.
“Seinget saya ada tiga atau empat, yang (kaca) pecah sisi kiri depan itu kan ada dua bolongan. Karena runcing kelihatannya pakai semacam besi. Ini hanya perkiraan saja tapi saya gak bisa memastikan kalau pakai batu, batunya harus besar berarti bekasnya besar. Itu kan bolongannya kecil, retaknya gak melebar kemana-mana,” tuturnya.
Sementara itu, hingga berita ini dinaikkan, Slamet Maarif sendiri belum membalas pesan konfirmasi yang telah dikirimkan TribunJakarta.com.
Baca juga: Sosok Brigjen Pol Hendra Kurniawan, Pria Keturunan Tionghoa yang Baru Diangkat jadi Jenderal Polisi
Pernah dilempari batu
Rumah Ketua Umum Persaudaraan Alumni (PA) 212 Slamet Maarif di Jalan Gatotkaca, Cimanggis, Depok, Jawa Barat sebelumnya pernah dilempari batu oleh orang tak dikenal pada Februari lalu.
Pelemparan itu disebut terjadi dua kali dengan selang waktu yang agak lama, yakni sekitar pukul 03.00 WIB dan sekali lagi sekitar waktu shalat subuh.
Iyus (59), tetangga yang rumahnya terletak persis di sisi kiri rumah Slamet menyebut, ia sudah terbangun ketika pelemparan tersebut terjadi pukul 03.00 WIB.
Saat pelemparan terjadi, Iyus tengah berada di dapur menyiapkan dagangan yang akan ia jajakan di etalase depan rumahnya.
"Saya sudah bangun waktu itu, kejadiannya jam tiga lebih. Dari dapur kedengaran ada bunyi kenceng banget, duar. Saya sempet sangkanya etalase saya jatuh di luar," tutur dia ketika ditemui Kompas.com, Selasa siang.