Ternyata, nama Dudung itu adalah Panglima Komando Daerah Militer Jayakarta ( Pangdam Jaya) Mayjen TNI Dudung Abdurachman, yang sebelumnya memang memberikan peryataan tentang viralnya video pencopotan baliho Rizieq Shihab.
"Ada berbaju loreng menurunkan baliho Habib Rizieq. Itu perintah saya."
Begitulah petikan pernyataan tegas Pangdam Jaya ketika dikonfirmasi wartawan tentang video viral prajurit TNI mencopot spanduk dan baliho pemimpin Front Pembela Islam ( FPI) Rizieq Shihab.
"Ini negara negara hukum, harus taat kepada hukum. Kalau pasang baliho itu sudah jelas ada aturannya, ada bayar pajaknya, tempatnya sudah ditentukan. Jangan seenaknya sendiri, seakan-akan dia paling benar, enggak ada itu," kata Dudung di Monas, Jakarta Pusat, dikutip dari Kompas.com, Jumat (20/11/2020).
Lalu siapa sosok Dudung yang kini menjadi Pangdam Jaya?
Dudung lahir di Bandung, Jawa Barat, pada 19 November 1965.
Kariernya menjadi Pangdam Jaya tak mudah.
Dia adalah sosok from zero to hero.
Dikutip dari Kompas.com yang melansir tayangan YouTube KompasTV pada 27 Juni 2020, masa muda Dudung dikenal penuh perjuangan.
Ayahnya adalah seorang pegawai negeri sipil (PNS), tetapi meninggal dunia saat Dudung masih SMP.
Sejak saat itulah, Dudung harus membantu ibunya bekerja untuk membesarkan dia dan delapan saudaranya.
Dudung tak malu untuk berjualan kue di lingkungan Kodam III/Siliwangi, Jawa Barat, bahkan juga menjadi loper koran.
"Saya harus cari kayu bakar dekat rumah dan keliling (jualan kue) di asrama (TNI). Jadi pagi saya ambil koran, saya baca-baca dulu koran itu, terutama Kompas, saya paling senang tajuk rencana Kompas," ujar Dudung.
Ada kisah menarik saat Dudung berjualan kue di lingkungan Kodam Siliwangi.
Di situlah mimpi Dudung menjadi perwira TNI bermula.