"Ayam itu dibeli seharga Rp 150 ribu," katanya.
Setelah ditelusuri, sang mempelai perempuan memang tidak mau diberikan maskawin mewah-mewah.
"Dikasih emas atau uang dia katanya tidak mau," ungkap sang kades.
Nurhayati, mempelai perempuan berasal dari Desa Sukaraja, Lombok Timur.
Tapi kedua orang tuanya tinggal di Kabupaten Dompu.
Nurhayati memang tidak mau membuat susah suami dan keluarganya.
"Dia minta maskawin hanya ayam karena melihat kondisi sang suami orang tidak punya," katanya.
Dengan alasan itu warga akhirnya bisa menerima dan memahami.
"Tapi tanggapan warga beragam, ada yang setuju dan ada yang tidak," kata Jamhari.
Artikel ini telah tayang di Tribunlombok.com dengan judul Pernikahan di Lombok Kembali Viral karena Maskawin Seekor Ayam Panggang