Berita Pendidikan

Saat Siswa dan Orangtua Mengeluh Belajar Daring, Guru Diminta Jangan Bebankan Banyak Soal

Editor: Wawan Perdana
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi anak belajar di rumah

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG-Sudah hampir enam bulan siswa di Palembang melaksanakan kegiatan belajar di rumah.

Imbasnya muncul persoalan baru yang berdampak buruk bagi psikologis anak dan juga orang tua.

Anak menjadi tidak begitu maksimal menerima materi selama program belajar jarak jauh, keterbatasan interaksi sosial dan lain sebagainya.

Sementara orang tua bukan tak ikut merasakan dampaknya. Mereka juga mengaku hampir enam bulan ini mulai jenuh dan tak maksimal mendampingi anak dalam pemberian materi dari guru mereka melalui daring.

Noura Harun, seorang wali murid SD IGM Palembang menceritakan, meski pendidikan bukan hanya tanggung jawab guru/pihak sekolah namun orang tua juga memiliki peran untuk mendukung susksesnya pendidikan anak-anak.

Tetapi kondisi daring yang masih terus dijalankan saat ini mulai menimbulkan rasa khawatir apakah materi pelajaran yang diberikan benar-benar dipahami oleh anak.

"Kita memang mendampingi mereka, cuma apakah betul anak-anak memahaminya itu yang dipertanyakan. Beda cerita bila materi itu disampaikan langsung oleh guru yang membidangi. Apalagi tak semua orang tua memiliki basic pendidikan yang mumpuni," jelasnya.

Disisi lain, selama belajar jarak jauh anak-anak juga diberikan tugas yang cukup banyak untuk diselesaikan.

Mereka pun menjadi lebih sering mengeluh sementara orang tua yang membantu dalam proses belajar juga dibuat kesal karena pola sang anak menjadi lebih manja.

"Sering juga kesal terpancing emosi. Tapi kita tahan amarah karena kan tak baik juga bagi psikologis anak. Semuanya karena sama-sama sudah jenuh, anak-anak sudah lama tak ketemu kawan sekelasnya."

"Belum lagi orang tua juga pasti ada kesibukan pekerjaan jadi tak maksimal untuk selalu mendampingi belajar," jelasnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan kota Palembang, Ahmad Zulinto mengimbau kepada orang tua dalam membimbing anak belajar secara virtual untuk lebih bersabar.

"Harus kita akui Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) ini disebabkan oleh musibah Covid-19 yang melanda. Sekarang, pendidikan bukan hanya menjadi tanggung jawab guru saja tapi juga orang tua, pemerintah, dan masyarakat," ungkapnya.

Menurutnya, walaupun orang tua tidak mampu ataupun sedikit kesal jangan dipaksakan, apalagi sampai memukul dan sebagainya.

"Ya mari kita bersabar jangan seolah-olah dipaksakan, anak-anak diajak bermain di rumah dengan kesenangan, jangan di pukul. Kami saja cubit siswa dituntut (lapor polisi) oleh orang tua murid. Sekarang banyak orang tua yang dilaporkan anaknya karena memukuli mereka," katanya.

Halaman
12

Berita Terkini