"Pekerjaan ini (jadi badut jalanan) cari nafkah dengan cara menghibur. Kalau dikasih uang ya kita terima, kalau tidak dikasih ya tidak marah. Kalau marah, itu namanya pemalak, tapi kan saya tidak seperti itu. Saya sungguh-sungguh mau cari uang buat kebutuhan hidup kami sekeluarga," ujarnya.
Selama menjadi badut jalanan, Sandi mengaku sudah dua kali terjaring razia petugas.
Namun hal tersebut tidak menyurutkan semangatnya untuk tetap menjadi badut jalanan.
"Sekarang ini lagi susah, syukurnya saya ada jalan rezekinya seperti ini (jadi badut jalanan). Saya tidak jahat sama orang, tidak mencuri, tidak memalak, apalagi copet. Saya di sini cari uang dengan cara halal untuk keluarga," ujarnya.
Selama menjadi badut jalanan, rasa panas sampai keringat mengalir deras diakui sandi menjadi keadaan yang harus dihadapi setiap hari.
Tak peduli walaupun cuaca panas terik, ia tetap harus berjoget ceria di pinggir jalan.
Sebab bila turun hujan, justru ia kesulitan untuk menjalankan pekerjaannya tersebut.
Sebelum menjadi badut jalanan, Sandi bekerja serabutan.
Terkadang menjadi tukang ojek, tak jarang pula ia bekerja sebagai buruh bangunan.
Namun sejak pandemi covid-19 terjadi, Sandi sudah tidak pernah lagi diajak bekerja bangunan.
Untuk itu, berawal dari ajakan teman, Sandi akhirnya tertarik untuk menjadi badut jalanan.
Kostum yang ia gunakan adalah barang sewaan dengan bayaran 50 persen dari hasil yang ia dapatkan dalam satu hari.
"Biasanya sehari dari pagi sampai malam, saya masih bisa bawa pulang uang bersih Rp100- Rp150 ribu. Jumlah itu sudah sama seperti hasil kerja bangunan. Bisa untuk menutupi kebutuhan," ujarnya.
Dihari kemerdekaan ini, Sandi berharap agar ia juga bisa merdeka dari kesulitan ekonomi yang kini tengah ia rasakan.
Sandi berharap agar ia bisa terus sehat supaya dapat mencari nafkah bagi keluarganya.
"Saya juga mau merdeka dari kesulitan ekonomi. Saya berharap bisa merdeka, setidaknya dalam menjalani pekerjaan saya saat ini (jadi badut jalanan). Dari pada di rumah, anak nangis mau makan, lebih baik saya kerja begini," ujarnya.