TRIBUNSUMSEL.COM, PRABUMULIH - Belum banyak yang tahu nama Megeng Sastro Husodo, terlebih para generasi muda di kota Prabumulih.
Megeng Sastro Husodo adalah tokoh bersejarah di bidang kesehatan di kota Prabumulih.
Ia merupakan pendiri RSUD Prabumulih.
Megeng merupakan sosok tenaga medis yang mengusulkan berdirinya dan membuat sketsa gambar gedung RSUD Prabumulih.
Nama Megeng Sastro Husodo yang merupakan pimpinan pertama di RSUD Prabumulih dan menjadi satu diantara sejumlah nama yang menjadi nominasi untuk dijadikan nama rumah sakit Prabumulih itu.
Sekilas tentang Megeng Sastro Husodo yang lahir di Wonosobo 11 April 1911.
• Mengenal dr Alamudin Tergun, Orang Prabumulih Pertama Jadi Dokter, Diusulkan Jadi Nama RSUD
Ia mengabdikan hidup dengan menjadi tenaga medis di Prabumulih bersama istri yang juga perawat.
Megeng menjadi medis di Prabumulih bermula ketika pada 1934.
Ia ditugaskan pemerintah hindia belanda di Poliklinik Beringin (Kecamatan Beringin Muaraenim) hingga pemerintahan Jepang dan masa kemerdekaan.
Meski bekerja di Beringin dan mengambil gaji di Baturaja, namun Megeng Sastro Husodo dikenal masyarakat Prabumulih karena sering menggunakan gerobak sapi ke Prabumulih melayani pengobatan terhadap masyarakat.
Megeng bertugas di Poliklinik Beringin 1934 sampai 1949 dan kemudian pindah ke rumah sakit Baturaja.
Pada 1950 Megeng dipindahkan ke kewedanan Lematang Ilir Ogan Tengah dan telah berganti-ganti wedanan hingga akhirnya dijabat Wedana Wani.
• Ridho Yahya Gagal Nahkodai Golkar Prabumulih Ketiga Kalinya, Syamdakir Terpilih Jadi Ketua
Saat itu RSUD Prabumulih belum punya rumah sakit permanen dan masih menumpang di kantor warga yang saat ini SD Negeri disamping Gedung Kesenian dusun Prabumulih.
Gedung Rumah Sakit Umum pertama di Prabumulih dahulu menempati lahan yang sekarang berdiri Gedung DPRD Kota Prabumulih.
"Disaat sedang berkembangnya pembangunan di Prabumulih Megeng Sastro Husodo mengajukan pembuatan rumah sakit umum permanen lengkap dengan sket usulan dan itu disetujui lalu dibangun RSUD Prabumulih," ungkap MHD Yusuf Arni HS kepada wartawan, Minggu (9/8/2020).
Yusuf yang merupakan Asisten 2 Bidang Perekonomian dan Pembangunan Pemkot Prabumulih tersebut mengetahui sejarah itu lantaran saat ini sedang menulis sejarah terbentuknya Pemerintahan Kota Prabumulih, mulai berdirinya Prabumulih.
Data dan penulisan sudah dikumpulkan dari berbagai sumber dan digarap sejak tahun 2009.
Yusuf Arni yang juga merupakan editor penulisan sejarah berdirinya Pemerintahan Kabupaten OKU Selatan dan Pencipta Lambang OKU Selatan (2006) itu menyebutkan, RSUD Prabumulih ketika selesai dibangun hendak dinamakan nama Megeng Sastro Husodo namun yang bersangkutan menolak.
"Alasan beliau menolak karena beliau masih hidup dan nama gedung, jalan atau tempat itu identik dengan nama orang yang telah meninggal dunia sehingga beliau menolak," bebernya.
Setelah berjalannya waktu Megeng Sastro Husodo pada tahun 1968 meninggal dunia di RSUD Prabumulih yang merupakan rumah sakit yang didirikannya.
"Selama 34 tahun mengabdi kepada negara beliau tidak memperhatikan pangkat dan gaji maupun pensiun, beliau tulus bekerja untuk melayani masyarakat," bebernya seraya mengatakan dirinya hanya memperjelas cerita dan tidak ada sangkut paut dengan usulan nama rumah sakit umum daerah kota Prabumulih.