Berita Palembang

Waspada Call Center Palsu di ATM, Seorang Ibu di Palembang Kehilangan Uang Rp10 Juta, Ini Modusnya

Penulis: Pahmi Ramadan
Editor: Weni Wahyuny
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi

"Setelah saya ganti nomor pin saya, pelaku mengatakan apa ada perubahan di ATM tersebut lalu saya mengatakan tidak ada, pelaku kemudian menyuruh saya memblokir kartu ATM saya. Setelah saya blokir saya lalu keluar sebentar," jelasnya.

Warga Pedamaran Timur yang Tewas di Innova BG 1795 J Pernah jadi Kernet Sebelum Punya Usaha Travel

Korban mencoba menelpon temannya yang bekerja di bank tersebut.

"Teman saya mengatakan call center tidak pernah seperti itu, kalaupun meminta nomor hanya sedikit, dan setelah dicek teman saya dalam hitungan menit uang saya hilang sebesar Rp 10 juta," ungkapnya.

Pelaku yang tadi berada di ATM tersebut sudah tidak ada lagi.

"Kemudian saat saya mencoba menelpon call center yang ada di dinding ATM tersebut sudah tidak bisa lagi karena sudah tidak aktif," katanya.

Korban mencoba bertanya kepada security di ATM tersebut.

"Saya mencoba bertanya, namun security tersebut mengatakan ATM tersebut sudah rusak, dan saat dilihat ATM saya sudah tidak ada lagi," tegasnya.

Korban tidak terima.

Tribun Wiki : 5 Rumah Sakit di Kota Lubuklinggau Berfasilitas Paling Lengkap

"Saya benar-benar tidak terima dan semoga ini jadi pembelajaran bagi masyarakat yang ingin mengambil uang di ATM"

"Jangan percaya kalau ada orang yang mengarahkan kita secara paksa untuk menelpon call center tidak jelas kalau sedang ada masalah, sebaiknya kita tenang dan menelpon call center yang ada di ATM tersebut," ungkapnya.

Tidak terima uangnya hilang lantas korban mendatangi Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polrestabes Palembang untuk membuat laporan polisi.

Laporan tersebut dibenarkan oleh Kasubag Humas Polrestabes Palembang Iptu Marwan.

"Laporan sudah diterima anggota piket SPKT Polrestabes Palembang, selanjutnya laporan korban diserahkan ke Unit Reskrim Polrestabes Palembang," tutupnya.

Berita Terkini