TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Kantor stasiun Televisi Republik Indonesia (TVRI) Sumsel menutup operasional (lockdown) dan meliburkan karyawannya hingga satu Minggu ke depan, tepatnya mulai 15 -21 Juli 2020.
Lockdown kantor tersebut dilakukan untuk mengantisipasi agar terhindar dari penyebaran Covid-19.
Kebijakan ini diambil oleh Kepala Stasiun TVRI Sumsel, Sukirman, untuk mencegah penyebaran Covid-19 di lingkungan TVRI Sumsel.
Untuk sementara, lockdown dilakukan selama satu minggu ke depan dan melihat kondisi rapid test kondisi karyawan dan karyawati TVRI Sumsel yang reaktif dan nonreaktif.
Meskipun lockdown manajemen tetap melakukan koordinasi dengan kepala stasiun TVRI Sumsel terkait masalah pekerjaan sehingga pekerjaan TVRI tetap berjalan meskipun kantor diliburkan.
Upaya ini dilakukan manajemen agar karyawan karyawati terhindar dari Covid-19 di antaranya dengan melakukan penyemprotan disinfektan di lingkungan kantor yang juga dibarengi dengan penyemprotan fogging agar terhindar dari demam berdarah.
Sejak awal pandemi Covid-19 TVRI Sumsel menyediakan cairan hand sanitizer dan pengukuran suhu tubuh bagi setiap karyawan dan orang yang akan beraktivitas di kantor tersebut.
Informasi mengenai penghentian sementara operasional TVRI Sumsel ini didapat Sripo dari siaran ulang program berita Sumatera Selatan Hari ini yang tayang pada Selasa (14/7/2020) pukul 16.00 WIB.
Program tersebut diunggah ke channel YouTube TVRI Sumsel.
TVRI Jatim Tutup
Dua pegawai TVRI Jatim dikabarkan meninggal dunia diduga setelah terpapar virus Corona atau Covid-19.
Proses pemakaman kedua pegawai itu pun dilakukan dengan protokol Covid-19.
Kepala TVRI Jatim, Akbar Sahidi mengatakan, sebelumnya, dua pegawai itu menjalani perawatan di rumah sakit sejak seminggu lalu.
Pegawai laki-laki didiagnosis gejala tifus dan pegawai perempuan DBD.
"Namun, dari informasi yang saya dapat sebelum meninggal keduanya ada gejala sesak napas," katanya, Senin (13/7/2020).