Cekok tak terelakan, dan korban tiba-tiba berteriak meminta tolong.
Melihat itu, YF mengaku panik dan segera menghabisi nyawa korban.
"Saya panik. Ambil pisau lipat langsung menusuk leher korban itu. Saya takut kegerebek warga kalau dia (korban) teriak terus," kata YF.
Dari hasil penyelidikan polisi, YF nekat menghabisi korban setelah korban berteriak minta tolong.
Setelah korban tewas, pelaku diduga akan menghilangkan jejak dengan mencoba membakar jasad Monik dengan menggunakan kompor.
"Rencananya akan dibakar sampai berabu, tapi karena takut apinya membakar rumah, tersangka kemudian mematikan kompor yang digunakan membakar korban," kata Wakapolrestabes Surabaya AKBP Hartoyo, Rabu (17/6/2020).
YF dikenal keluarga sosok yang mudah emosi dan sering melawan orangtua.
Mahasiswa jurusan teknik sipil itu sempat kabur dan bersembunyi di rumah bibinya di Ngoro, Mojokerto.
Namun, polisi dengan mudah menangkap setelah melacak jejak pelaku.
Saat ini, pelaku telah diamankan di Mapolrestabes Kota Surabaya untuk bertanggung jawab.