Pasien Corona Maksa Pulang untuk Rayakan Lebaran, Ancam Bunuh Diri & Tak Peduli Keselamatan Keluarga

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

ILUSTRASI - Suasana simulasi penanganan pasien virus corona di RSUD Prof Dr Margono Soekarjo, Purwokerto, belum lama ini.

TRIBUNSUMSEL.COM - Tenaga medis kini juga mendapatkan ancaman dari pasien yang positif virus corona.

Pasien yang positif virus corona tersebut ternyataingin pulang untuk merayakan Idul Fitri.

Sejumlah pasien positif Covid-19 dan pasien dalam pengawasan (PDP) di Kabupaten Pamekasan meminta pulang agar bisa merayakan Lebaran di rumah.

Permintaan tersebut disampaikan pasien dan keluarga pasien yang dirawat di rumah sakit.

Ketua Penanganan Covid-19 Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Slamet Martodirjo (Smart) Pamekasan, Syaiful Hidayat menolak permintaan tersebut.

Syaiful menjelaskan, jika diizinkan pasien tersebut berpotensi besar menularkan virus corona baru kepada keluarga dan tetangga.

"Kami tolak permintaan pulang dari pasien ataupun keluarga pasien Covid-19.

Ilustrasi sholat Idul Fitri di rumah karena pandemi corona. (Kolase TribunStyle (freepik/handover/tribunnews))

Mereka bisa menularkan kepada banyak orang jika dipulangkan dalam keadaan positif ataupun dalam PDP," ujar Syaiful Hidayat saat dikonfirmasi, Sabtu (23/5/2020). 

Menurut Syaiful, keluarga pasien banyak mendatangi rumah sakit dan marah karena permintaan mereka ditolak.

Beberapa keluarga pasien mengancam dokter dan perawat dengan kekerasan.

Tapi, dokter tetap tak mengizinkan pasien tersebut pulang.

Ruang isolasi di rumah sakit dikunci dari luar agar pasien tak bisar keluar.

"Ada yang mengancam kami, tapi kami tetap tegas tidak memperbolehkan pasien Covid-19 pulang," ungkapnya. 

Pasien, kata dia, juga sering berteriak minta dipulangkan.

Mereka mengeluh jenuh dan stres di dalam ruang isolasi.

"Ada yang sampai bilang mau bunuh diri di dalam ruangan, tapi kami tetap bergeming dan terus menjalankan tugas sesuai prosedur," terangnya. 

Halaman
1234

Berita Terkini